Dahulu kala, ada seekor serigala licik yang sudah tua. Ia suka sekali memangsa kambing gunung. Namun, ia tidak kuat lagi mengejar kambing sambil memanjat tebing gunung. Serigala tua ini mengira anak-anak kambing pasti bodoh. Ia lalu bermaksud menangkap seekor anak kambing.
Suatu hari, serigala tua ini melihat seekor anak kambing yang tampak bodoh. Ia lalu mengejar anak kambing itu sampai di bawah tebing. Anak kambing itu melompat dengan lincah ke atas tebing batu. Serigala tua berusaha sekuat tenaga untuk ikut memanjat. Namun ia tak kuat lagi.
Anak kambing itu merasa kesal karena dikejar serigala itu. Dari atas tebing batu, ia lalu berteriak,
“Kakek Serigala, kenapa kamu membuang waktu mengejar aku?” tanya anak kambing itu.
“Anak kambing yang manis, aku ingin memberimu rumput-rumput segar. Turunlah kemari,” bujuk serigala tua.
“Aku tidak perlu turun, Kakek Serigala. Aku tahu, kamu ingin memakanku. Sekarang, bukalah mulutmu lebar-lebar. Aku akan melompat ke dalam mulutmu,” kata anak kambing.
Serigala tua tertawa diam-diam. “Anak kambing ini memang bodoh,” gumamnya.
“Anak kambing yang manis, aku sudah membuka mulutmu. Lompatlah…” teriak serigala tua. Ia lalu membuka mulutnya lebar-lebar.
Anak kambing itu mengambil ancang-ancang. Ia lalu melompat ke arah serigala tua. Namun, bukan ke dalam mulutnya. Anak kambing itu melompat ke kepala serigala tua.
DHUUKK!
Anak kambing itu mendarat keras di atas kepala serigala tua. Seketika, serigala tua itu jatuh pingsan.
Saat sadar kembali, mulut serigala tua itu masih terbuka. Serigala tua samasekali tidak ingat. Apakah tadi dia sudah memakan anak kambing itu, atau belum?
(Dok. Majalah Bobo / Fabel)
Source | : | (Dok. Majalah Bobo / Fabel) |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR