Teman-teman pernah terpikir tidak, bagaimana caranya orang-orang zaman dahulu menentukan arah saat berlayar? Dulu sebelum ada kompas, alat navigasi yang digunakan disebut astrolabe.
Astrolabe Dahulu Kala
Astrolabe merupakan alat navigasi yang lebih tua daripada kompas. Pada zaman dahulu, astrolabe digunakan para pelaut untuk mengukur ketinggian matahari, posisi bintang, dan menentukan waktu dalam pelayaran mereka di tengah laut. Astrolabe berbentuk bundar yang berbahan dasar perunggu. Ukuran diameternya 17,5 sentimeter dan sangat tipis yaitu kurang dari 2 milimeter.
Artefak Astrolabe
Baru-baru ini, sebuah artefak sejenis astrolabe ditemukan di sebuah bangkai kapal di kawasan lepas pantai Oman. Bangkai kapal Esmeralda itu diperkirakan tenggelam sekitar tahun 1503. Kapal ini merupakan bagian dari armada yang dipimpin oleh penjelajah Vasco da Gama saat bertualang mencari rempah-rempah ke India.
Para peneliti memperkirakan bahwa artefak ini merupakan salah satu dari 108 astrolabe langka yang pernah ditemukan. Astrolabe jenis ini juga sangat jarang digunakan untuk kepentingan berlayar dan diperkirakan sudah dibuat sebelum tahun 1503.
Astrolabe Milik Raja
Pada artefak astrolabe ini juga terdapat lambang kerajaan Portugis pada saat kepemimpinan Don Manuel I yang menjadi raja pada tahun 1495. Para arkeolog juga memprediksi bahwa Raja Manuel berada di kapal saat tenggelam karena artefak dengan lambang pribadi Raja Manuel tidak akan dibawa orang lain kecuali Raja Manuel sendiri.
Sumber: kompas.com/Rizky Chandra Septania
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR