Teman-teman pasti tahu penguin, kan? Hewan putih-hitam-kuning yang biasanya tinggal di Kutub Selatan ini berukuran kecil. Namun ternyata penguin purba itu berukuran sebesar manusia, lo.
Penemuan Fosil
Pada tahun 2004, seorang kurator atau pengawas vertebrata Museum Selandia Baru bernama Alan Tennyson bersama dengan seorang arkeolog bernama Paul Scofield menemukan fosil di sebuah pantai di Provinsi Otago, Selandia Baru. Awalnya mereka mengira kalau fosil ini adalah seekor kura-kura raksasa.
Setelah diteliti selama bertahun-tahun, akhirnya pada tahun 2015 para arkeolog menemukan coracoid, bagian dari tulang belikat yang hanya dimiliki oleh penguin. Dari situlah mereka tahu bahwa fosil ini merupakan seekor penguin raksasa.
Kumimanu biceae
Penguin purba ini dinamakan Kumimanu biceae. Nama genus Kumimanu diambil dari Kumi yaitu monster mitologis Maori di Selandia Baru dan Manu yang berarti burung dalam Bahasa Selandia Baru. Sedangkan nama spesies Bice diambil dari nama panggilan ibu sang kurator, Beatrice ‘Bice’ A Tennyson.
Penguin Purba
Penguin purba memiliki tubuh yang besar, hampir tiga kali lipat penguin kaisar. Penguin kaisar yang merupakan spesies penguin terbesar sekarang beratnya 35 kilogram dengan tinggi sekitar satu meter. Nah, berat penguin purba diperkirakan sekitar 100 kilogram, lo!
Penguin purba ini hidup sekitar 55 juta sampai 59 juta tahun lalu atau sekitar 7 juta sampai 11 juta tahun setelah sebuah asteroid menabrak Bumi dan membunuh dinosaurus.
Penguin purba memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan penguin sekarang. Paruh penguin purba lebih panjang sehingga bisa menusuk ikan untuk dimakan. Saat itu, di sana tak ada predator yang bisa membunuh penguin. Karena itu, penguin purba bisa tumbuh dengan cepat dan besar.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR