Tuk.. Wak.. Tuk.. Wak..
Berpijak pada dua buah bambu, menjadi lebih tinggi, lalu berjalan. Hmmmm…. susah-susah, tapi seru!
Asal-usul Permainan Egrang
Permainan ini sudah ada sejak zaman dahulu sebagai bagian dari permainan tradisional. Egrang hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan sebutan yang berbeda-beda. Jika di Bali, permainan egrang disebut tajog, sedangkan di daerah Danau Toba disebut Marjalengkat.
Tidak ada yang tahu bagaimana permainan ini bisa muncul, tapi egrang pun semakin hari semakin sering dimainkan, terutama saat lomba 17-an. Biasanya egrang dimainkan dengan adu cepat.
Dua Bilah Bambu
Egrang adalah permainan dengan dua bilah bambu. Pada bambu itu akan ada bilah kecil sebagai pijakan kaki. Nantinya, pemain akan berdiri di atas pijakan tersebut dan berjalan, bahkan berlari untuk memenangkan pertandingan.
Selain untuk lomba, egrang juga sering digunakan untuk melewati dataran yang berair, seperti saat banjir, lo.
Banyak Manfaat
Kalau di kota, permainan ini sudah sulit sekali ditemui alias langka. Kita tidak boleh membiarkan permainan ini punah kerena egrang punya banyak manfaat untuk pemainnya.
Melalui permainan egrang, kita belajar untuk latihan fisik (olahraga), bekerja keras, berani, sabar, tekun, dan juga sportif.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR