Adakah tempat paling aman dann nyaman untuk dikunjungi? Jawabannya ada! Tempat itu adalah perkampungan Baduy yang terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Nah, di sana ada perkampungan Baduy Dalam dan perkampungan Baduy Luar.
Kenapa bisa aman?
Perkampungan Baduy memiliki peraturan lokal yang mengikat setiap orang Baduy. Bahkan, beberapa peraturan itu juga ada yang mengikat orang luar, seperti pengunjung yang berniat untuk berwisata ke daerah sana. Jadi, para pengunjung itu harus mengikuti aturan yang ada.
Selain itu, perkampungan Baduy juga mempunyai aturan lain yang berhubungan dengan kejahatan. Peraturan itu sangat berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan di sana.
Seperti apa peraturannya?
Di perkampungan Baduy, sebuah konflik akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan terlebih dahulu. Jika cara kekeluargaan tidak bisa menyelesaikan masalah, maka akan dilakukan proses lain untuk mengetahui apakah tindakan kejahatan itu benar-benar terjadi atau tidak.
Proses pembuktian itu juga bertujuan untuk mengetahui apakah si tersangka itu benar bersalah atau tidak. Dibeberapa kasus akan dilakukan sumpah jika memang perlu. Jika seseorang itu sudah terbukti bersalah, barulah ia menerima hukuman.
Jika ada kasus yang cukup berat, maka akan tersangkanya akan "Dirutankan". Itu adalah proses kurungan selama 40 hari. Biasanya si pelaku akan dikurung di tempat yang sudah ditentukan. Ada yang unik nih dari proses ini.
Orang yang menerima hukuman kurung itu akan dikurung di tempat yang berbeda (bukan di tempat tinggalnya). Misalnya, warga Cibeo akan dirutan di Cihulu. Warga Cikartawana akan dirutan di Sarokokod atau Panyawenan. Lalu, warga Cikeusik akan dirutan ke Cibengkung.
Selama pengurungan itu, si pelaku akan diawasi dan melakukan kegiatan sosial, seperti mencari kayu bakar atau mengambil air tanpa diupah. Hukuman itu bertujuan untuk memberikan pelajaran kepada si pelaku kejahatan.
Wah hebat, ya, perkampungan Baduy dan peraturan lokalnya. Semoga, kedisiplinannya bisa kita jadikan pelajaran, ya, teman-teman.
Sumber: ejournal.undip.ac.id, Foto: flickr.com
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR