Foto Pertama Chang'e-4 yang Berhasil Mendarat di Sisi Terjauh Bulan

By Tyas Wening, Sabtu, 5 Januari 2019 | 17:30 WIB
Ilustrasi wahana antariksa Chang'e-4 saat mendarat di Bulan. (NASA)

Bobo.id - Pada 3 Januari 2019 yang lalu, wahana terbaru milik Tiongkok, Chang'e-4 berhasil mendarat di sisi terjauh bulan.

Pendaratan ini terjadi setelah Chang'e-4 sempat mengorbit di bulan pada Desember 2018 yang lalu, lo.

Wahana yang dinamai seperti dewi bulan Tiongkok ini melakukan pendaratan di Kawah Von Karman yang berada di belahan Bumi selatan, yaitu sisi atau bagian terjauh bulan dari Bumi.

Kawah tersebut dipilih sebagai tempat pendaratan Chang'e-4 karena kawah itu adalah cekungan terbesar, terdalam, dan juga tertua yang ada di bulan.

Baca Juga : Elysium Planitia, Tempat Mendarat InSight Mars Lander

Kawasan kawah Von Karman diduga terbentuk dari dampak benturan asteroid raksasa miliaran tahun yang lalu terhadap bulan.

Setelah berhasil mendarat di sisi terjauh bulan, Chang'e-4 kemudian mengirim sinyal ke Bumi untuk badan antariksa Tiongkok, Chang'e-4 kemudian mengirimkan foto keadaan di tempatnya berada, nih, teman-teman.

Pada foto yang dikirimkan oleh Chang'e-4, terlihat dataran yang di bagian tengahnya terdapat sebuah bentuk cekungan.

Cekungan tersebut menunjukkan daerah pendaratan Chang'e-4, yaitu kawah Von Karman yang lebarnya sekitar 24.000 kilometer dengan kedalaman sekitar 13 kilometer.

Baca Juga : Wow! Inilah 5 Wahana Antariksa yang Menjadi Berita di Tahun 2018

Baca Juga : Pesawat Antariksa NASA Mendarat di Asteroid Bennu, Apa Misinya, ya?

Wahana milik Tiongkok ini menjadi wahana pertama yang mendarat di sisi terjauh bulan, lo.

Selain menjadi yang pertama mendarat di sisi jauh bulan, Chang'e-4 juga melakukan percobaan bercocok tanam pertama di ruang angkasa.

Chang'e-4 membawa tabung seberat 3 kilogram yang berisi bibit kentang, bibit selada, dan juga telur ulat sutra.

Bibit tanaman dan juga telur ulat sutra ini nantinya akan saling membantu untuk mendukung kehidupan masing-masing makhluk hidup.

Baca Juga : Pegasus di Langit Malam, Rasi Bintang Utara

Tanaman kentang dan selada akan menyediakan oksigen untuk kehidupan ulat sutra, dan kotoran ulat sutra akan menyediakan karbon dioksida untuk tanaman.

Eksperimen ini dilakukan untuk membantu mengumpulkan pengetahuan yang bisa digunakan untuk membangun tempat tinggal jangka panjang di bulan.

Data perkembangan bibit tanaman dan juga ulat sutra ini nantinya akan dikirim ke Bumi untuk dilihat berhasil atau tidaknya perkembangan makhluk hidup di sana.

Baca Juga : Sebuah Pesawat Antariksa Diluncurkan Menuju Merkurius, untuk Apa, ya?