Prasasti yang berangka tahun 682 ini merupakan proklamasi pembentukan Sriwijaya, kerajaan maritim besar yang pernah ada di Nusantara.
Prasasti di Kampung Kecil
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan oleh M. Batenburg pada tahun 1920 di Kampung Kedukan Bukit, di Palembang, Sumatera Selatan. Kampung kecil ini berada di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke arah Sungai Musi. Ukuran prasasti ini termasuk kecil. Kira-kira sebesar ban mobil. Prasasti ini ditulis menggunakan bahasa Melayu Kuna dengan huruf Pallawa.
Akta Kelahiran Sriwijaya
Prasasti Kedukan Bukit dapat dikatakan sebagai akta kelahiran Sriwijaya. Pada batu besar yang bentuknya seperti telur ini menunjukkan 3 peristiwa penting dalam sejarah Sriwijaya. Nama Dapunta Hiyang disebutkan dalam prasasti ini. Peristiwa pertama pada saat Dapunta Hiyang naik perahu ke kuil Buddha untuk merayakan Waisak. Sebulan kemudian, Dapunta Hiyang naik perahu dengan membawa pasukan 20.000 tentara dan perbekalan. Setelah itu Dapunta Hiyang mendirikan perkampungan bernama Sriwijaya, di tempat yang kini kita kenal sebagai Kota Palembang.
Prasasti ini sekarang berada di Museum Nasional. Saat ini prasasti itu menjadi bagian dalam Pameran “Kedatuan Sriwijaya The Great Maritime Empire” di Museum Nasional Jakarta pada tanggal 4 sampai 28 November 2017.