Kalau teman-teman pernah memasak telur goreng atau telur rebus, kamu pasti tahu kalau telur akan menjadi lebih padat setelah dimasak. Jadi apa yang terjadi pada telur selama proses pemasakan?
Nutrisi Terlengkap
Telur mengandung vitamin, lemak, protein dan karbohidrat. Kuning telur merupakan sumber lemak dan vitamin yang diperlukan tubuh. Sementara, bagian putih telur mengandung protein yang sangat dibutuhkan oleh manusia, khususnya bagi kamu yang masih dalam masa pertumbuhan. Lebih hebatnya lagi, bagian putih telur setengahnya tersusun oleh protein. Jadi, nutrisi telur termasuk paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain, bahkan bila dibandingkan dengan daging.
Protein dalam Telur
Protein merupakan nutrisi yang tersusun atas gulungan-gulungan rantai asam amino. Ada 20 jenis asam amino penyusun protein yang saling berikatan membentuk rantai yang panjangnya hingga puluhan meter. Menariknya, rantai asam amino yang panjang itu digulung dengan sangat rapi hingga muat masuk di dalam satu butir telur. Gulungan-gulungan protein itu melayang-layang dalam cairan, membentuk putih telur yang kental namun tetap cair.
Putusnya Rantai Asam Amino
Pada waktu telur dimasak, panas akan memutus rantai asam amino pada protein. Akibatnya, gulungan rapi yang sudah tersusun menjadi berantakan dan rantai asam aminonya berhamburan keluar. Bayangkanlah gulungan benang layang-layang yang diulur dan dihamburkan. Tentu saja benang itu akan terlihat lebih padat, tampak lebih banyak dan membutuhkan ruangan yang lebih besar. Kondisi serupa terjadi pada rantai telur yang gulungannya pecah akibat panas. Terlebih lagi panas akan menguapkan air di sekitar putih telur, sehingga yang tersisa hanyalah protein dan zat padat lainnya. Kemudian telur akan berangsur-asur mengental dan menjadi lebih padat.
Pada akhirnya, yang terbentuk adalah telur matang yang memiliki tekstur lebih padat.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR