Bobo.id - Teman-teman, pasti sudah tahu, dong, di Jepang juga ada keluarga kerajaan?
Di Jepang, sistemnya adalah kekaisaran yang dipimpin oleh Kaisar dan Permaisuri.
Kekaisaran Jepang adalah yang paling tua di dunia, lo, teman-teman.
Saat ini, kekaisaran di Jepang dipimpin oleh Kaisar Akihito didampingi Permaisuri Michiko.
Baca Juga : Selama 2 Tahun, Kucing Ini Berusaha Memasuki Sebuah Museum di Jepang
Nah, tahun 2019 mendatang, Kaisar Akihito akan turun takhta, teman-teman.
Dalam 200 tahun terakhir, beliau merupakan Kaisar Jepang pertama yang mengundurkan diri, teman-teman.
Yap, selama ini, takhta digantikan saat kaisar meninggal dunia. Namun kali ini Kaisar Akihito akan menyerahkan takhta kepada Putra Mahkota Naruhito.
Kaisar Akihito ini sudah menjabat sebagai kaisar sejak tahun 1989, lo.
Baca Juga : Putri Ayako di Jepang Harus Melepas Gelar Bangsawannya, Ada Apa, ya?
Sebelum menduduki takhta Chrysanthemum, Kaisar Akihito merupakan ahli biologi kelautan.
Beliau adalah ahli ikan Gobiidae. Ayahnya, Kaisar Hirohito, juga merupakan ahli di bidang biologi kelautan, namun beliau merupakan ahli ubur-ubur.
Saat menjadi kaisar, Kaisar Akihito masih melanjutkan penelitiannya, teman-teman. Bahkan beliau juga menulis sejarah ilmu sains di Jepang.
Bahkan, karena penelitiannya, ada beberapa spesies ikan Gobiidae yang dinamakan berdasar nama beliau, lo. Hebat, ya!
Baca Juga : Ehomaki, Tradisi Memakan Sushi Roll Jepang untuk Keberuntungan
Di Istana Imperial Jepang, kaisar Akihito juga mengerahkan ahli untuk mempelajari tanuki, atau anjing rakun yang tinggal di Istana.
Wah, tampaknya Kaisar Akihito memang tertarik dengan penelitian dunia fauna, ya.
Oya, Kaisar Akihito akan resmi turun takhta di tanggal 30 April 2019 nanti.
Karenanya saat perayaan hari Thanksgiving atau hari bersyukur di Jepang tahun ini, Kaisar Akihito menjalankan ritual panen terakhirnya.
Baca Juga : Keiro-no-Hi, Peringatan Menghormati Para Orang yang Sudah Tua di Jepang
Ritual panen ini namanya Niiname-sai, teman-teman. Ritual ini diadakan di kuil Istana.
Ritual ini merupakan satu dari 20 ritual yang dilakukan oleh Kaisar secara tertutup di dalam istana, teman-teman.
Lewat ritual ini, Kaisar Akihito mempersembahkan hasil panen kepada para Dewa, mengucapkan syukur, dan berdoa untuk kedamaian bangsa Jepang.
Hasil panen yang digunakan dalam ritual ini sebagian berasal dari sawah di dalam istana, dan petani dari berbagai daerah di Jepang.
Wah, selain tertarik dengan ilmu pengetahuan, Kaisar Akihito masih mempertahankan tradisi, ya!
Baca Juga : Bukan Hanya di Inggris, Royal Family Juga Ada di Negara Lain, lo!
Source | : | Quartz,brittanica.com,The Mainichi |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR