Bobo.id - Merah berarti berhenti, kuning berhati-hati, dan hijau berarti boleh berjalan.
Pasti teman-teman sudah tidak asing dengan warna-warna tadi, kan? Yap, ketiga warna tadi banyak kita lihat di jalan sebagai lampu lalu lintas.
Pemilihan warna merah, kuning, dan hijau sebagai lampu lalu lintas ternyata awalnya tidak digunakan sebagai lalu lintas di jalan raya, lo, teman-teman.
Baca Juga : Punya Berbagai Macam Jenis, Ini Fakta-Fakta Menarik Cokelat!
Selain itu, dulu kombinasi warna lampu lalu lintas tidak seperti yang biasa kita lihat saat ini.
Adakah yang bisa menebak di mana lampu lalu lintas pertama kali digunakan dan apa saja warnanya?
Cari tahu kenapa lampu lalu lintas berwarna merah, kuning, dan hijau, yuk!
Baca Juga : Di Mana Lampu Lalu Lintas Pertama di Dunia Berada, ya? #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga : Lucu! Ikan Ini Tembus Pandang dan Terlihat Bercahaya Seperti Lampu
Digunakan di jalur kereta api
Sistem lampu lalu lintas diketahui pertama kali digunakan pada jalur kereta api di Inggris sejak tahun 1830-an.
Lampu lalu lintas ini diletakkan di sekitar rel kereta untuk memberi tahu masinis kapan harus berjalan atau berhenti.
Saat itu, warna lampu lalu lintas yang digunakan adalah merah untuk berhenti, hijau berhati-hati, dan putih sebagai tanda untuk jalan.
Baca Juga : 5 Fakta yang Buat Kita Berpikir Ulang untuk Konsumsi Gorengan
Pemilihan warna lampu lalu lintas
Warna-warna tadi dipilih karena berbagai sebab, nih, teman-teman.
Warna merah dipilih karena sejak lama warna ini sudah dianggap sebagai tanda bahaya di berbagai negara.
Selain itu, warna merah juga memancarkan gelombang terpanjang dibandingkan warna-warna lainnya, yang membuat warna ini bisa dilihat dari jarak yang jauh.
Baca Juga : Kreatif! Ini Cara Membuat Lampu Galaksi yang Bisa Kamu Coba di Rumah
Warna hijau dipilih sebagai tanda untuk berhati-hati karena dianggap sebagai warna yang sejuk dan dapat menenangkan pikiran.
Sedangkan warna putih dipilih sebagai tanda untuk melaju karena mempunyai warna yang berbeda dengan warna lainnya.
Tapi, pemilihan warna putih ini ternyata membuat terjadi banyak kecelakaan kereta, teman-teman, karena masinis kereta sulit melihat warna putih pada siang hari.
Banyaknya kecelakaan kereta yang terjadi membuat warna lampu lalu lintas di jalur kereta akhirnya diganti menjadi warna merah untuk menandakan jalan, kuning berhati-hati, dan hijau tanda untuk berjalan.
Baca Juga : Unik! Gedung Pencakar Langit Ini Punya Air Terjun Setinggi 108 Meter!
Warna hijau dipilih sebagai tanda untuk berjalan karena warna ini dapat dilihat dengan jelas pada siang maupun malam hari.
Kuning dipilih menjadi simbol untuk berhati-hati karena warna kuning dianggap sangat berbeda dari dua warna yang lain.
Baca Juga : Lampu Lalu Lintas Pertama di Dunia Pernah Disebut sebagai 'Penampakan Menyeramkan'
Lampu lalu lintas mulai digunakan di jalan raya
Pada tahun 1868, sistem lalu lintas pada jalur kereta ini mulai digunakan di jalan raya untuk mengatur lalu lintas antara kereta kuda dan pengguna jalan.
London adalah kota pertama yang menggunakan lampu lalu lintas ini dengan menggunakan isyarat sinyal semaphore.
Sayangnya, lampu lalu lintas yang menggunakan bahan bakar gas ini bocor dan membuat lampu lalu lintas meledak dan terbakar.
Setelah itu, pada tahun 1912, seorang polisi di Amerika bernama Lester Wire mengusulkan lampu lalu lintas yang menggunakan listrik.
Baca Juga : Agar Terhidar dari Sakit, Lakukan 5 Cara Menghindari Cantengan
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 5 Agustus 1914, lampu lalu lintas listrik pertama dipasang di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.
Kemudian, pada tahun 1920, polisi bernama William Potts mengusulkan lampu lalu lintas empat arah yang dipasang di persimpangan.
O iya, pada saat lampu lalu lintas pertama kali dipasang di jalan raya, hanya ada dua warna, lo, yaitu merah dan hijau saja.
Setelah sistem lampu lalu lintas empat arah dipasang, baru kemudian warna kuning ditambahkan juga.
Baca Juga : Keren, di Masa depan Kita Bisa Menggunakan Tanaman ini sebagai Lampu!
Lihat video ini juga, ya!
Source | : | rd.com,Today I Found Out |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR