Bobo.id - Ayo, siapa yang tahu, hewan apa saja yang berkembang biak dengan bertelur?
Selain burung atau unggas di darat, di laut ada banyak hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur, lo. Misalnya ikan, krustacea, dan moluska.
Moluska seperti sotong, cumi-cumi, dan gurita bisa menghasilkan ribuan telur.
Menariknya, ada jenis sotong yang bisa melindungi dirinya, meski di dalam telur, lo. Ayo, cari tahu!
Baca Juga : Warna Daging Ikan Salmon Berbeda dari Ikan Lainnya, Kenapa, ya?
Sotong pharaoh
Sotong pharaoh punya nama ilmiah Sepia pharaonis.
Peneliti menemukan kalau sotong ini memiliki strategi bertahan hidup di dalam telur, teman-teman.
Rupanya, saat menghadapi bahaya dari predator, bayi sotong pharaoh sudah bisa mengetahuinya dan melakukan beberapa hal. Salah satunya adalah menahan napas.
Wah, rupanya bayi sotong di dalam telur ini mempelajari trik tersebut saat masih ada di dalam perut induknya, lo!
Manusia dan makhluk hidup vertebrata memiliki kemampuan ini, teman-teman. Kita belajar hal-hal saat masih ada di dalam perut ibu.
Menarik sekali, ya. Ini bisa menjadi awal penelitian kalau hewan invertebrata juga belajar saat ada di dalam perut induknya, teman-teman.
Baca Juga : Dari Anjing Laut sampai Penguin, Ini Kisah Induk Hewan Hebat di Alam
Bayi sotong menghadapi predator
Bayi sotong pharaoh sudah bisa merespon cahaya dan rangsangan lainnya saat masih berkembang di dalam telur, teman-teman.
Makanya, peneliti ingin tahu bagaimana jika sotong pharaoh dihadapkan dengan predator.
Peneliti mencari tahu apakah mereka bisa mendeteksi ancaman dan meresponnya.
Menurut peneliti ini penting karena sotong dan cumi-cumi akan lahir tanpa orang tua.
Cumi-cumi, sotong, dan gurita jantan akan wafat sesaat setelah masa kawin. Kemudian pasangan betinanya juga akan wafat sesaat setelah bertelur.
Karenanya, bayi-bayi cumi-cumi dan sotong harus mempelajari cara bertahan hidup sendiri.
Baca Juga : Burung di Dalam Telur Ternyata Dapat Mengenali Kicauan Orangtuanya, lo!
Telur-telur sotong pharaoh ini memiliki warna transparan, teman-teman. Sehingga mereka bisa melihat keadaan di sekitarnya.
Saat bahaya datang, mereka akan menahan napasnya dan berusaha tidak bergerak.
Artinya, sebelum lahir, bayi sotong pharaoh sudah bisa mengenali ancaman dan mengubah laju pernapasannya jika dibutuhkan. Hebat!
Percobaan menghadapi predator
Peneliti mencoba mengetahui ini dengan cara menaruh beberapa telur sotong pharaoh di dalam sebuah wadah bening.
Wadah ini kemudian dimasukkan ke dalam sebuah akuarium berisi predator alami telur sotong pharaoh, yaitu ikan buntal.
Perilaku telur-telur sotong pharaoh pun berubah menjadi seperti membeku, teman-teman.
Peneliti kemudian membandingkannya dengan memasukkan wadah bening berisi telur ke akuarium berisi ikan badut. Ikan badut bukanlah predator mereka, teman-teman.
Peneliti melihat tidak ada peubahan perilaku seperti diam atau menahan napas, lo. Artinya mereka hanya melakukannya saat melihat ancaman.
Baca Juga : Tidak Diketahui Jenis Kelaminnya, Gurita Ini Membawa Ribuan Bayi
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR