Bobo.id - Teman-teman, peraturan apa yang kamu ingat saat di perpustakaan?
Yap, dilarang berisik atau mengeluarkan suara yang terlalu keras.
Ini karena di perpustakaan ada orang yang sedang membaca, menulis, atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi.
Rupanya ini ada alasannya, lo. Kadang-kadang, ada orang yang sulit berkonsentrasi saat ada suara yang bising.
Makanya, kita diminta untuk tenang agar konsesntrasi masing-masing orang tidak teralihkan.
Baca Juga : Cara Membuat Memo Pengingat di Meja Belajar, Bisa Bentuk Apa Saja, lo!
Bagaimana Suara Bising Memecah Konsentrasi
Menurut Institut Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Amerika, suara yang bising bisa memengaruhi kondisi kesehatan seseorang, teman-teman.
Misalnya saat ada seseorang yang melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi, di tengah lingkungan yang berisik, secara terus menerus.
Ada juga penelitian yang menunjukkan kalau keadaan ini bisa membuat tubuh melepaskan hormon kortisol.
Hormon ini biasanya dilepaskan tubuh saat menstabilkan kondisi tubuh setelah mengalami hal yang buruk.
Nah, sisa hormon kortisol ini bisa menganggu bagian otak yang namanya prefrontal cortex.
Baca Juga : Menulis dengan Tangan Dapat Membuat Otak Tambah Cerdas #AkuBacaAkuTahu
Prefrontal cortex ini merupakan pusat pembelajaran emosi di otak kita. Bagian ini mengatur fungsi penting seperti perencanaan, logika, dan pengendalian reaksi manusia.
Tempat ini juga menyimpan ingatan jangka pendek kita, teman-teman.
Makanya, kalau ada gangguan di bagian prefrontal cortex, kemampuan seseorang untuk berpikir jernih atau menerima informasi jadi terganggu.
Ada Suara Bising yang Tidak Menganggu
Nah, di Jepang ada penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, teman-teman.
Tim peneliti dari Universitas Yamaguchi Jepang meneliti tentang bagaimana suara bising memengaruhi konsentrasi.
Baca Juga : Akan Ujian? Catat, 7 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat
Pertama, peserta penelitian diminta mengerjakan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Kemudian peneliti menambahkan suara-suara yang acak dan suara percakapan yang tidak berarti.
Yang kedua, peneliti menambahkan suara seperti musik, dan kata-kata yang bermakna.
Rupanya, suara kedua memiliki pengaruh lebih tinggi dalam mengusik konsentrasi para peserta.
Menurut peneliti, ini artinya kalau konsentrasi kita cenderung terpecah ketika kita tahu makna dari suara bising tersebut.
Ini menjelaskan mengapa kadang-kadang ada orang yang bisa mengerjakan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi di tempat umum yang ramai.
Di sisi lain, ia bisa terganggu saat berusaha konsentrasi di tempat yang ada banyak suara yang ia kenal.
Baca Juga : Bisa Tidur Nyenyak Meski Suasana Berisik? Inilah Penjelasannya
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Scientific American,Mental Floss |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR