Bobo.id – Apakah teman-teman sudah pernah mencoba membuat puisi, mengirim puisi, dan kemudian dimuat di Majalah Bobo?
Kalau sudah, wow, berarti kamu hebat. Itu berarti kamu sudah bisa menulis puisi.
Nah, kalau ada teman-teman yang puisinya belum sempat dimuat di Majalah Bobo, jangan buru-buru sedih.
Teman-teman, bisa berlatih kembali cara menulis puisi yang baik dan benar.
Baca Juga : Dari Mana Asal Suku Indian yang Ada di Benua Amerika? #AkuBacaAkuTahu
Berikut ini beberapa tips yang bisa teman-teman pelajari dalam membuat puisi.
Tentukanlah Tema Puisi
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema dari puisi yang ingin kita buat.
Tema bisa diambil dari hal-hal yang dekat dan ada di sekitar kita, teman-teman.
Baca Juga : Akhir Pekan Tiba, Kunjungi Angkasa Expo dan Halim AFB Open Day, yuk!
Baca Juga : Cari Tahu Nama-Nama Olahraga Mengasyikkan dalam Bahasa Inggris, yuk!
Menceritakan Perasaan
Puisi itu seni. Yaitu, seni menceritakan pikiran dan perasaan pribadi dengan kalimat yang pendek, indah, dan bermakna.
Pikiran dan perasaan itu, misalnya perasaan sedih, senang, gembira, benci, sayang, dan lainnya.
Cerita tentang perasaan dalam puisi bersifat pribadi, sehingga isi perasaan itu bisa berbeda dengan orang lain.
Baca Juga : Ini Perbedaan Puisi dan Prosa, Sudah Pernah Menulis Keduanya?
Teman-teman, bisa dengan bebas menceritakan pikiran dan perasaan dalam puisi yang dibuat.
Misalnya, ketika membuat puisi yang menceritakan perasaan sayang pada Ibu, kamu membuat puisi tentang Ibu yang merawatmu ketika sakit.
Sedangkan, temanmu membuat puisi yang memberikan kado berupa kejutan perayaan sederhana ketika ulang tahun.
Baca Juga : Cerpen Anak: Judika Belajar Puisi
Menggunakan Kalimat Indah
Salah satu ciri puisi adalah menggunakan kalimat pendek, kata-kata yang indah, dan bermakna.
Satu baris puisi, pada umumnya hanya terdiri dua atau tiga kata.
Paling banyak satu baris puisi terdiri dari empat kata.
Makna dan keindahan puisi terletak pada pilihan kata-kata yang tidak berupa susunan kalimat yang baku.
Teman-teman bisa memilih kata-kata yang tidak biasa kemudian merangkainya menjadi kalimat yang indah.
Dengan pilihan kata-kata yang indah itu, orang lain yang membaca puisi pun bebas memaknai puisi tersebut sesuai dengan perasaannya.
Baca Juga : Pernah Diculik Bajak Laut, Julius Caesar Justru Tertawa dan Membaca Puisi
Nyaman Didengar
Puisi ditulis tidak hanya untuk dibaca dalam hati, tapi juga untuk dibacakan secara lantang.
Oleh karena itu, teman-teman perlu menulis puisi yang memperhatikkan kecocokan dan keindahan kata-kata.
Hal ini ditujukan agar orang lain yang mendengarkan puisi kita dapat merasa nyaman untuk mendengarnya.
Setiap baris puisi harus bisa “mengalir” ke baris puisi berikutnya.
Caranya, dengan menciptakan bunyi atau rima pada puisi.
Misalnya, di akhir kata pada setiap baris puisi menggunakan suku kata akhir “nya”.
Baca Juga : Cergam Bona: Puisi Es Krim
Judul yang sederhana
Puisi menggunakan judul yang sederhana, tetapi menarik.
Jumlah kata yang digunakan bebas, tetapi biasanya hanya terdiri dari satu atau dua kata saja.
Contoh: Buku Kesayanganku, Hadiah Terindah, Adiku Sayang, Sahabat Selamanya, Tari Bali, Pahlawanku, dan lainnya.
Baca Juga : Tips Menulis Puisi Dari Nenek
Contoh Puisi
Puisi karya Khansa Humaira Dyfka (Dimuat di Majalah Bobo edisi 44, 7 Februari 2019)
Kita Indonesia
Sungguh indah alamnya
Sungguh beragam budayanya
Sungguh banyak kekayaannya
Itulah tanah air kita
Walau berbeda tanah asalnya
Walau berbeda keyakinannya
Walau berbeda penampilannya
Tapi kita tetap Indonesia
Wahai temanku di Indonesia
Tetap rukun selamanya
Tetap damai selamanya
Karena kita Indonesia
Teks: Sigit Wahyu/Sepdian Anindyajati
Baca Juga : Mengenal Chairil Anwar, Legenda Puisi Indonesia
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR