Menjadi seorang astronaut memang keren. Tetapi, para astronaut biasanya mengalami gangguan tidur. Salah satunya karena melihat matahari terbit sebanyak 16 kali. Agar bisa tidur, para astronaut harus melakukan tujuh hal ini.
1. Pelatihan Tidur
Sebelum berangkat ke angkasa luar, para astronaut harus melakukan pelatihan tidur. Dalam pelatihan itu, para astronaut harus beradaptasi dengan jadwal tidur yang baru. Para astronaut juga diberitahu hal-hal lain, seperti makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.
Pelatihan itu biasanya dilakukan beberapa hari sebelum berangkat ke luar angkasa (minimal dua hari sebelum perjalanan ke luar angkasa).
2. Menjadwal Kegiatan
Ketika di angkasa luar, para astronaut harus bekerja. Tetapi, mereka juga tidak boleh melupakan kebutuhan akan tidur dan makan. Oleh karena itulah, mereka diberikan sebuah jadwal yang berisi waktu tidur, waktu bangun, waktu makan, hingga waktu berolahraga.
Setiap astronaut mendapatkan jadwal tidur selama 8,5 jam. Tetapi, rata-rata astronaut hanya tidur selama 6 jam.
3. Mengatur Lingkungan untuk Tidur
Para astronaut biasanya tidur di ruangan khusus menggunakan sleeping bags. Mereka akan tidur secara bergantian. Jadi, setiap astronaut punya jadwal tidur dan kerja yang berbeda.
Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, para astronaut harus mengatur suhu, pencahayaan, aliran udara, tingkat kebisingan, juga alat khusus yang menjaga mereka tetap diam (tidak mengambang) selama tidur.
4. Mengatur Cahaya
Stasiun luar angkasa mengelilingi bumi dalam waktu 90 menit. Artinya, dalam satu hari, astronaut yang berada di stasiun luar angkasa bisa melihat matahari terbit sebanyak 16 kali.
Kejadian itu bisa menganggu jadwal dan kebiasaan tidur, lo. Untuk mengatasi masalah itu, pencahayaan di stasiun pun harus diubah dari General Luminaire Assemblies (GLAs) ke Solid-state Light Assemblies (SSLAs).
5. Resep Tidur
Selama di luar angkasa, circadian (alat pengatur waktu tidur yang ada di dalam tubuh) para astronaut pasti mengalami gangguan. Jika sudah begitu, mereka harus menggunakan melatonin. Melatonin adalah hormon yang mengendalikan siklus tidur.
6. CBT
Selain menggunakan melatonin, para astronaut juga bisa menerapkan metode Cognitive Behavioral Therapy (CBT) agar bisa tidur.
7. Menggunakan Obat
Jika cara di atas masih belum ampuh, para astronaut bisa menggunakan obat untuk tidur. Ada tiga jenis obat yang disarankan. Sebelum menggunakan obat itu, para astronaut sudah diperiksa oleh ahli bedah penerbangan. Jadi, keamanan dan kesehatan para astronaut tetap terjaga.
Para astronaut harus mendapatkan waktu tidur yang cukup. Jika tidur mereka terganggu, maka pekerjaan mereka akan terganggu. Selain itu, tubuh mereka pun akan terganggu dengan berbagai masalah, mulai dari gangguan pencernaan hingga kanker.
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR