Bobo.id – Pusat tata surya kita adalah Matahari. Semua planet, termasuk Bumi, bergerak mengelilingi Matahari.
Namun, apa jadinya kalau Matahari kita digantikan oleh sebuah lubang hitam?
Apakah kita akan terisap ke dalamnya? Yuk, kita simak!
BACA JUGA: Mengenal Lubang Hitam yang Bisa Mengisap Benda Langit di Sekitarnya
Tetap Bergerak Namun Membeku
Bayangkan jika lubang hitam yang seukuran Matahari menjadi pusat tata surya kita.
Kira-kira apa yang akan terjadi? Apakah planet-planet akan berhenti bergerak?
Jawabannya adalah tidak, planet-planet tetap di orbitnya dan mengelilingi lubang hitam itu seperti mengelilingi Matahari.
Namun begitu, lubang hitam merupakan benda langit yang tidak bercahaya.
Maka itulah, kita akan kehilangan cahaya dan panas.
Akibatnya, planet kita akan membeku hanya dalam beberapa minggu.
Atmosfer Bumi akan menurunkan hujan air tapi lalu membeku.
Suhu permukaan Bumi akan turun sampai -270 derajat Celcius.
Tidak akan ada makhluk hidup yang bisa bertahan di kondisi ekstrem seperti itu.
BACA JUGA: Penemuan 11 Bintang Muda di Dekat Lubang Hitam
Apakah Bumi Akan Terisap?
Lubang hitam sangat suka menghisap benda-benda di sekitarnya.
Kalau begitu, apakah Bumi dan planet-planet lainnya akan terisap juga?
Lagi-lagi jawabannya adalah tidak, teman-teman.
Lubang hitam memiliki batasan gravitasi yang disebut cakrawala peristiwa.
Benda-benda yang berada di dekat atau bahkan melewati batas itu akan terisap oleh lubang hitam.
Namun, benda-benda yang berada di luar batas itu, apalagi dengan jarak yang sangat jauh, tidak akan terisap oleh lubang hitam.
Lubang hitam yang seukuran dengan Matahari memiliki batas gravitasi sejauh 1.718 kilometer.
Itu sangat jauh dari Merkurius, planet terdekat pusat tata surya, apalagi ke Bumi.
Jarak Bumi ke Matahari sekitar 150 juta kilometer, tentu saja Bumi berada sangat jauh dari batas gravitasi itu.
Itulah sebabnya, Bumi dan planet-planet lainnya tidak akan terisap oleh lubang hitam walaupun menjadi pusat tata surya.
Apakah Matahari akan Jadi Lubang Hitam?
Bintang tua akan mengakhiri masa hidupnya dengan ledakan supernova.
Supernova akan membuat bintang itu berubah menjadi dua kemungkinan, yaitu lubang hitam dan bintang neutron.
Namun, Matahari tidak akan meledak jadi supernova, apalagi lubang hitam.
Itu karena Matahari termasuk bintang katai kuning sehingga akan mengakhiri hidupnya sebagai bintang katai putih.
Memang, sebelum menjadi katai putih, Matahari akan lebih dulu berubah jadi bintang “raksasa merah”.
Atmosfernya akan mengembang sampai ke orbit Bumi.
Eits, tapi jangan khawatir, teman-teman. Peristiwa itu baru akan terjadi sekitar 4,5 miliar tahun lagi, kok.
BACA JUGA: Tak Hanya Manusia, Lubang Hitam Juga Ternyata Bisa 'Bersendawa', Lo!
Sumber: Info Astronomy
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR