Bobo.id - Pluto adalah benda langit yang selalu menarik perhatian para ilmuwan untuk diteliti dan selalu menjadi bahan perdebatan.
BACA JUGA: Pluto, Planet yang ‘Dibuang’
Dari Planet Jadi Komet
Benda langit yang ditemukan pada tahun 1930 dan diberi nama Pluto itu, awalnya dikatagorikan sebagai planet, bagian dari Tata Surya.
Pada tahun 2006 yang lalu, Pluto dikeluarkan dari Tata Surya, karena benda langit itu tidak memenuhi syarat sebagai sebuah planet. Sejak itu Pluto dikatagorikan sebagai planet kerdil.
Beberapa hari yang lalu sekelompok ilmuwan dari Southwest Research Institute (SwRI), Amerika Serikat, mengumumkan hasil penelitian terbaru mereka terhadap Pluto.
Mereka menduga Pluto merupakan sebuah komet raksasa yang terbentuk dari kumpulan satu miliar komet.
Komet adalah benda langit yang terbuat dari gas dan bergerak mengelilingi Matahari. Tekanan Matahari mendorong komet, sehingga ada gas yang terdorong, membentuk ekor yang membelakangi Matahari. Karenanya komet disebut juga bintang berekor.
Baca juga: Ternyata Pluto Belum Menyelesaikan Satu Putaran Orbit Sejak Ditemukan, Apa Sebabnya?
Jumlah Nitrogennya Sama
SwRI membuat penelitian berdasarkan pada 2 data.
Pertama data yang didapat dari komet 67P atau komet Churyumov-Gerasimenko yang dikumpulkan oleh alat penjelajah Rosetta dari European Space Agency.
Kedua data yang dihasilkan oleh pesawat New Horizon NASA yang melewati Pluto.
Kedua data itu menunjukkan bahwa jumlah nitrogen yang terdapat pada Pluto sama dengan jumlah nitrogen pada komet 67P.
Berdasarkan data-data itu, kelompok ilmuwan SwRi yang dipimpin Christopher Glein, mengembangkan model kimiakosmologi (cosmochemical) pembentukan Pluto. Model tu diberi nama komet raksasa.
Christopher Glein adalah seorang ahli geokimia.
Dari hasil pengembangan itu, mereka menyimpulkan bahwa Pluto merupakan komet raksasa yang terbentuk dari satu miliar komet.
Baca juga: Murid Umur 6 Tahun Minta NASA Kembalikan Pluto ke Tata Surya
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR