Bobo.id - Tuna rungu adalah kondisi terganggunya fungsi pendengaran yang bisa berlangsung sementara atau bahkan permanen.
Karena gangguan pendengaran yang dimiliki seseorang inilah, maka penderita tuna rungu akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Ada beberapa hal yang menyebabkan gangguan pendengaran ini, seperti keturunan, gangguan saat masih di dalam kandungan, trauma, atau terlalu banyak mendengarkan suara bising.
Untuk mempermudah berkomunikasi dengan penderita tuna rungu, ada cara berkomunikasi yang bisa dilakukan, lo.
Baca Juga : Kini Digemari, Tetapi Dulunya Permen Digunakan Sebagai Obat Penyakit
Jika ingin berkomunikasi dengan penderita tuna rungu, kita bisa menggunakan jari-jari tangan kita untuk membentuk bahasa isyarat, nih.
Dengan menggunakan bahasa isyarat ini, penderita tuna rungu dapat menjalin komunikasi dengan orang lain.
Bahasa isyarat pertama kali diajarkan oleh seorang dokter bernama Geronimo Cardano dari Padua, Italia pada abad ke-16.
Dokter Cardano menyadari bahwa penderita tuna rungu dapat diajarkan untuk memahami simbol dengan mencocokkan mereka pada hal-hal yang mereka lihat.
Pemahaman dokter Cardano ini bermula saat dirinya mengajarkan bahasa tulisan ke putranya yang soerang tuna rungu dan menyadari bahwa pemahaman yang dimiliki putranya sama dengan anak-anak lain yang tidak memiliki masalah pendengaran.
Kemudian pada tahun 1775, seorang kepala biara bernama Charles Michel de L'Eppe dari Paris mendirikan sekolah gratis pertama bagi penderita tuna rungu.
Di sekolah ini, L'Eppe mengajarkan penderita tuna rungu untuk berkomunikasi menggunakan gerakan, tanda jari dan tangan, dan membentuk huruf menggunakan jari.
Bahasa isyarat menyebar ke Amerika Serikat setelah Thomas Hopkins Gallaudet, seorang rohaniawan, diundang ke Paris untuk belajar mengenai bahasa isyarat.
Baca Juga : Suka Bermain Lego? Yuk, Cari Tahu Dulu Sejarah Singkat Lego!
Hingga saat ini, sudah banyak bahasa isyarat yang dipakai di setiap negara, tapi tetap ada satu bahasa internasional yang diakui dan digunakan.
Banyak juga, lo, tokoh dunia hebat yang berhasil meskipun seorang tuna rungu.
Ludwig van Beethoven adalah seorang komposer dan pianis asal Jerman yang menjadi tuna rungu sejak usia 28 tahun tapi tetap berkarya dengan menghasilkan musik.
Hellen Keller, seorang dosen dan penulis buku juga merupakan seorang tuna rungu dan tuna netra pertama yang dapat menyelesaikan kuliahnya.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | kidzworld.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR