Walaupun sistem 60 menit ini sudah dikembangkan, tetapi masih ada yang menggunakan penunjuk waktu yang berbeda-beda jumlah waktunya, nih.
Hingga akhirnya pada abad ke-14 jam mekanik untuk pertama kalinya diciptakan di Eropa.
Seorang astronom Yunani, Erastosthenes, menggunakan sistem sexagesimal untuk membagi lingkaran menjadi 60 bagian.
Ia juga menggunakan sistem ini untuk menciptakan garis lintang, yaitu garis yang melintasi tempat-tempat terkenal di Bumi pada saat itu.
Satu abad kemudian, Hipparchus membuat garis lintang ini secara sejajar menurut garis Bumi, dan menciptakan garis sistem bujur dalam 360 derajat.
Baca Juga : Dipakai di Banyak Makanan Indonesia, Ternyata Cabai Berasal dari Sini
Temuan Hipparchus ini kemudian dikembangkan oleh Claudius Ptolemaeus yang membagi 360 derajat menjadi bagian yang lebih kecil lagi.
Tampilan jam terbagi dalam setengah, sepertiga, seperempat, bahkan kadang dalam 12 bagian, tapi tidak pernah menjadi 60 bagian.
Satuan menit baru ditampilkan di arloji pada akhir abad ke-16, nih, saat sudah tercipta arloji yang lebih canggih.
Hal ini karena dulu satuan menit dianggap tidak praktis untuk ditampilkan di arloji.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR