Para peneliti mengatakan warna pink yang dimiliki oleh katydid sama seperti hewan atau tumbuhan yang memiliki kelainan pigmen seperti mamalia albino dan tumbuhan berwarna putih.
Sebelumnya, pada tahun 1916 pernah dilakukan percobaan untuk mengembangkan katydid berwarna merah muda juga, lo.
Joseph Hancock, peneliti dari Chicago berhasil mengembangkan katydid betina berwarna pink dan katydid jantan yang berwarna hijau.
Namun, katydid berwarna pink ini kemudian dianggap sangat rentan di alam liar oleh para peneliti, teman-teman.
Baca Juga : Tidak Dihuni Manusia, Satwa Langka Justru Bisa Hidup di Tempat Ini
Hal ini dikarenakan warna katydid yang mencolok membuat mereka sulit untuk melakukan kamuflase.
Serangga berwarna hijau, kuning, cokelat, atau hitam bisa dengan mudah berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya untuk menghindari predatornya.
Warna tubuh katydid pink inilah yang menyebabkannya sulit ditemukan di alam liar, karena bahkan telur katydid pun berwarna pink, dan semakin mudah untuk dimangsa predatornya.
O iya, selain hijau dan pink, katydid juga ada yang berwarna cokelat, cokelat gelap, kuning, dan oranye, lo.
Source | : | Scientific American |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR