Bobo.id – Rumah betang adalah rumah besar khas Dayak yang dihuni oleh banyak sekali orang. Rumah yang bentuknya memanjang ini terbuat dari kayu ulin.
Baca Juga : Sandung, Tempat Tulang Leluhur Suku Dayak
Rumah Keluarga Besar
Rumah betang biasanya dihuni oleh keluarga besar. Saat ini sudah tidak banyak lagi orang yang tinggal di rumah betang.
Penduduk kota lebih banyak tinggal di rumah beton yang dihuni oleh keluarga kecil.
Akibatnya rumah betang di kota pun makin lama makin menghilang.
Bentuk rumah betang di kota besar biasanya digunakan sebagai gedung pertemuan atau pusat kebudayaan.
Rumah betang yang Bobo datangi ini letaknya jauh di luar kota.
Perlu waktu tempuh sekitar 3 jam naik mobil dari Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah, untuk mencapainya.
Baca Juga : Kenta, Camilan Khas Dayak
Bintang Patendu
Betang yang diberi nama Bintang Patendu ini didirikan oleh Bapak Syaer Sua, seorang yang peduli budaya Dayak, terutama Dayak Ngaju.
Pak Syaer mendirikan rumah betang di Desa Tumbang Manggu, Kalimantan Tengah.
Nama Bintang Patendu dipilih karena bintang ini sangat penting bagi masyarakat Dayak Ngaju.
Bintang Patendu adalah 3 bintang terang di rasi Orion yang menandakan waktu untuk mengerjakan ladang.
Kemunculannya di langit artinya dimulainya musim tanam.
Baca Juga : Bukan Sekadar Aksesoris, Ada Makna di Balik Manik-Manik Suku Dayak
Rumah Budaya
Sebelum meninggal, Pak Syaer berpesan agar rumah ini tetap dilestarikan.
Sampai sekarang rumah betang ini masih dihuni oleh keluarga besar Pak Syaer.
Betang Bintang Patendu ini menerima tamu yang ingin mengenal budaya Dayak, lo.
Tamu yang datang dapat merasakan kehidupan di rumah betang. Penghuni rumah ini kerap memainkan musik karungut, musik tradisional Dayak.
Di tempat ini juga ada banyak benda-benda peninggalan leluhur. O ya, pengunjung juga dapat mencoba mengenakan pakaian khas Dayak.
Apakah kamu ingin berkunjung ke rumah betang ini?
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR