Pada saat itu, lewatlah di bukit itu Shahzada. Ia putra seorang sultan dari negeri lain. Pada saat sedang berburu, ia melihat peti emas yang tergantung di pepohonan. Melalui kaca penutupnya, ia melihat Nar Tanesi yang cantik sedang terbaring tidur.
Shahzada lalu membawa peti itu ke istananya. Ia memasukkannya ke sebuah kamar kosong, lalu mengunci pintunya. Setiap hari sepulang berburu, Shahzada akan menengok Nar Tanesi. Ia berharap ada tabib yang bisa membangunkan gadis cantik itu.
Baca Juga : Jalan-jalan ke Pasir Timbul Meko, Pulau Kecil yang Bisa Tenggelam
Pada suatu hari, terjadi peperangan antara kerajaan ayah Shahzada dan kerajaan lain. Sultan terpaksa harus pergi untuk ikut berperang. Namun karena ia sudah tua, penasihat kerajaan mengusulkan agar Shahzada saja yang pergi berperang menggantikannya. Sultan lalu memanggil putranya itu dan mengutusnya untuk pergi ke medan perang.
Shahzada menerima tugas itu dengan lapang dada. Sebelum berangkat, ia menengok Nar Tanesi lagi. Shahzada berjanji di dalam hati, akan mencari tabib untuk membangunkan Nar Tanesi di saat ia kembali dari medan perang. Shahzada lalu mengunci ruangan itu dan melarang siapapun masuk ke dalamnya selama ia pergi. Ia lalu berangkat untuk berperang.
Baca Juga : Waspada Penyakit Demam Berdarah, Ketahui 5 Fakta Serangan Nyamuk