Hari pesta helwa di kedai Pak Bayram akhirnya tiba juga. Hamid alias Ayla sibuk di dapur membuat kue helwa istimewa. Kue-kue helwa yang sudah jadi itu lalu dibawanya ke ruangan tempat para tamu berkumpul.
Di ruangan itu, Ayla melihat Pangeran Demir, suaminya. Ia menyamar memakai pakaian rakyat biasa. Ayla juga melihat ibunya, ayahnya, dan Aydan, kakaknya. Ia sangat rindu pada mereka, namun ia harus menahan diri karena mereka tidak mengenalnya. Terakhir, Ayla juga melihat Bu Hulya yang telah membuat hidupnya menjadi susah.
Ketika membagikan helwa pada mereka, Ayla berkata, “Agar pesta helwa ini menarik, mari kita masing-masing bercerita pengalaman hidup kita.”
Baca Juga : Berlibur di Cinque Terre, Dilarang Memakai Sandal, Kenapa Begitu?
Semuanya setuju dan mulai bercerita pengalaman hidup masing-masing. Lalu tibalah giliran si pembuat helwa yang bercerita.
“Selama aku bercerita, harap tidak ada yang keluar dari ruangan ini. Kalau ada yang ingin keluar, lebih baik keluar sekarang,” katanya.
Akan tetapi, semua ingin mendengar pengalaman hidupnya. Jadi tak ada yang ingin meninggalkan ruangan. Maka, Hamid alias Ayla lalu menutup pintu kedai, dan mulai menceritakan pengalaman hidupnya.
Baca Juga : Wah, Ada Toy Train yang Bisa Dinaiki di Himalaya! Tertarik ke Sini?