Uniknya, lem tersebut akan mulai aktif merekatkan luka pada jantung jika disinari dengan cahaya ultraviolet, lo.
Saat disinari menggunakan sinar ultraviolet, lem akan berinteraksi dengan protein yang ada dalam jaringan biologis untuk membentuk ikatan kimia yang ketat.
Uji Coba Pada Jantung Babi
Untuk membuktikan ketangguhan bio-lem yang dikembangkan, tim melakukan uji coba pada jantung babi yang sebelumnya sudah dilubangi menggunakan jarum, nih, teman-teman.
Setelah dilubangi, luka kemudian ditutup menggunakan bio-lem dan disinari dengan sianr UV dalam dosis tertentu.
Hasilnya, dalam 30 detik pendarahan pada jantung babi tersebut berhenti.
Baca Juga : Di Singapura Ada yang Terserang Cacar Monyet, Penyakit Apa Itu?
Setelah dua minggu percobaan, tim peneliti kembali membedah babi yang digunakan untuk melakukan uji coba dan tidak ditemukan kebocoran pada jantung babi maupun pada gel perekat.
Bahkan Pak Ouyang mengatakan kalau pada uji coba yang dilakukan, tekanan darah yang digunakan lebih tinggi dibandingkan tekanan darah normal.
Wah, ini artinya bio-lem tersebut sangat kuat dan bisa menahan tekanan darah normal pada jantung manusia dan tidak pecah ketika jantung berdetak maupun memompa darah, teman-teman.
Selain melakukan uji coba pada jantung babi, tim peneliti juga menyuntikkan lem tersebut pada tikus dan setelah delapan minggu, tidak ditemukan lem yang tersisa atapun reaksi merugikan pada tikus.
Dari hasil penelitian ini, tim peneliti mengatakan mereka optimis untuk menggunakannya pada jantung manusia, lo.
Tonton video di bawah ini, yuk!