Sebabnya adalah karena mesin pendaur ulang akan mudah menentukan benda atau sampah tersebut untuk masuk dalam kategori tertentu.
Sedangkan kalau kita menghancurkan kaleng menjadi berbentuk lempengan, maka mesin pendaur ulang bisa saja mendeteksi kaleng yang sudah pipih tadi sebagai benda lain, lo.
Misalnya, mesin pendaur ulang sampah bisa saja salah mendeteksi sampah kaleng sebagai kertas karena memiliki bentuk yang sama seperti kertas.
Selain bisa salah bergabung dengan sampah kategori atau jenis lain, sampah kaleng yang sudah diremukkan menjadi bentuk lempengan juga rentan terjatuh di sela-sela mesin pendaur ulang dan "tersesat" ke tempat lain.
Baca Juga: Saat Tidur, Ternyata Tubuh Melakukan Banyak Aktivitas, Apa Saja, ya?
Sampah Kaleng yang Diremukkan Bisa Mencemari Ekosistem Lain
Tujuan dari adanya pemisahan sampah berdasarkan kategori adalah agar sampah-sampah dalam kategori tadi didaur ulang dengan cara yang berbeda-beda juga.
Plastik tentu mempunyai cara daur ulang yang berbeda dengan kertas, teman-teman, begitu juga dengan kaleng.
Sedangkan kalau kaleng sudah diremukkan menjadi memiliki bentuk lempengan atau datar seperti kertas, kaleng akan bercampur dengan kertas karena memiliki bentuk yang sama.
Nah, ketika sampah kertas yang bercampur dengan lempengan kaleng bercampur, maka akan terjadi masalah, teman-teman.