Kondisi itu membuat sel tubuhnya menjadi asam. Sel tubuh paus pun kehilangan integritas struktur dan selaputnya pecah. Ini berakibat pada jaringan paus yang terpecah.
Ditambah lagi, bakteri yang ada dalam sistem pernapasan dan saluran pencernaan mulai berkembang biak dan mengonsumsi zat lemak dan protein.
Proses ini disebut dengan pembusukan dan menyebabkan pencairan organ serta penumpukan berbagai gas, seperti karbondioksida, metana, dan nitrogen.
Gas-gas itu semakin menumpuk dalam tubuh paus dan menyebabkan bangkai paus kembung sampai bisa mencapai dua kali ukuran tubuhnya.
Nah, saat ada tekanan yang terlalu kuat, gas dalam tubuh paus dipaksa untuk keluar dari lubang alami seperti mulut atau anus.
Mengapa Letusan Tubuh Bangkai Paus Berbahaya?
Proses pembusukan yang berakibat pada penumpukan gas dan keluarnya gas ini juga bisa terjadi pada hewan lain, teman-teman.
Namun yang membuat letusan tubuh dari jasad paus berbahaya dan sangat ekstrem adalah ukuran tubuhnya yang sangat besar.
Lemak yang ada di bawah kulit paus menahan tekanan lebih baik dan lebih lama dibandingkan hewan lain.
Baca Juga: Ternyata Paus Bukan Kelompok Ikan, Apakah Hiu Juga Bukan Ikan, ya?