Bukan Hanya Feromon, Senyawa Ini Juga Bantu Semut Berkomunikasi

By Sarah Nafisah, Sabtu, 5 Oktober 2019 | 14:02 WIB
Semut (pixabay/Annette Meyer)

 

Bobo.id – Kalau melihat hewan satu ini pasti teman-teman sudah tidak asing lagi. Beberapa mungkin terganggu karena terlalu sering melihatnya.

Yap, semut adalah hewan serangga yang paling sering kita temui di sekitar. Bisa di rumah, sekolah, bahkan di taman pun kita bisa melihat serangga kecil ini.

Baca Juga: Pergi Jauh Mencari Makanan, Bagaimana Semut Menemukan Jalan Pulang, ya?

Saat melihat semut, mungkin kita jarang melihatnya sendirian. Semut selalu terlihat bersama semut-semut lainnya.

Hal ini karena semut hidup dengan cara berkelompok, teman-teman. Di dalam kelompok semut ada pembagian peran, yaitu semut ratu, semut jantan, dan semut pekerja.

Kalau hidup berkelompok, pastinya semut perlu berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Semut berkomunikasi dengan feromon.

Baca Juga: Susu Berwarna Putih Secara Alami, Kenapa Susu Warnanya Putih, ya?

Itu adalah senyawa yang dihasilkan oleh kelenjar eksorin. Namun, ternyata tidak hanya dengan feromon saja, semut juga berkomunikasi dengan senyawa lain.

Senyawa apa itu, ya? Cari tahu bersama, yuk!

Baca Juga: Wah, Hampir Seluruh Penduduk di Desa Bengkala Menguasai Bahasa Isyarat

Aroma yang Membantu Semut Kembali ke Sarang

ilustrasi semut berjalan pulang (pixabay/Peggy Choucair)

Semut dapat mengetahui di mana tempat sumber makanan dari semut lain karena adanya senyawa kimia lain dari tubuhnya, yakni pyrazine.

Jejak aroma dari pyrazine inilah yang membantu semut lain agar bisa menuju sumber makanan atau kembali ke sarangnya.

Wah, hebat bukan?

Baca Juga: Ceplukan, Buah Mahal yang Dulunya adalah Gulma yang Dihindari

Penghasil Aroma Pyrazine

ilustrasi semut daun (pixabay/Mabel Amber)

Menurut ahli biologi dari Universitas São Paulo, aroma in dihasilkan dari bakteri Serratia marcescens yang hidup di usus semutl.

O iya, bakteri Serratia marcescens ini tidak hanya ditemukan dalam satu jenis semut saja, tapi juga ditemukan di beberapa spesies semut daun yang terdapat di Amerika.

Aroma yang dikeluarkan oleh bakteri ini mirip seperti feromon.

(Penulis: Felixia Amanda)

Baca Juga: Pancasila Dirumuskan oleh 3 Tokoh, Cari Tahu Sejarahnya, yuk!

#GridNetworkJuara

Tonton video ini, yuk!