Simpan dan Hangatkan Makanan Sisa dengan Benar Supaya Racun Bakteri Ini Bisa Hilang, ya!

By Avisena Ashari, Minggu, 13 Oktober 2019 | 12:30 WIB
Ilustrasi makanan karbohidrat (MaxPixel's contributors)

Bobo.id – Kadang-kadang, di rumah, makanan yang belum habis termakan akan disimpan di dalam kulkas dan dihangatkan lagi sebelum dikonsumsi.

Tapi rupanya ada makanan yang harus kita perhatikan sebelum dikonsums, apalagi bila makanan disimpan berhari-hari.

Meskipun makanan itu disimpan dalam kulkas dan dipanaskan lagi, kita harus tetap waspada, teman-teman.

Yuk, kita cari tahu alasannya!

Bakteri yang Tinggal pada Makanan

Alasan beberapa jenis makanan tidak boleh dimakan setelah berhari-hari meskipun sudah disimpan dan dipanaskan, adalah adanya bakteri Bacillus cereus (B. cereus).

Bakteri Bacillus cereus ini sebenarnya bisa ditemukan di banyak tempat, seperti tanah, makanan, atau dalam usus manusia.

Bakteri B. cereus ini juga hidup secara alami pada hewan, serangga, debu, dan tanaman.

B. cereus bereproduksi dengan memanfaatkan nutrisi dari bahan makanan, seperti nasi, produk olahan susu, bumbu, makanan kering, dan sayuran.

Beberapa jenis bakteri B. cereus bisa membantu probiotik tapi ada juga yang bisa menyebabkan keracunan makanan, terutama jika kita menyimpan makanan dalam kondisi yang salah.

Baca Juga: Terbuat dari Bahan yang Hampir Sama, Apakah Mi Termasuk Pasta?

Mengonsumsi Makanan yang Sudah Dimasak Beberapa Hari Sebelumnya

B. cereus bisa tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, teman-teman.

Pada makanan yang sudah dimasak beberapa hari dan dikonsumsi lagi, bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan yang parah.

Di tahun 2005, lima anak dalam sebuah keluarga mengalami keracunan makanan karena makan salad pasta yang sudah berusia empat hari.

Berdasar penelitian pada kejadian itu, peneliti mengungkapkan bahwa salad pasta dimasak pada hari Jumat untuk dibawa sebagai bekal piknik pada hari Sabtu,

Kemudian, setelah kembali dari piknik, sisa salad pasta disimpan dalam kulkas sampai hari Senin malam hari dan dihangatkan kembali untuk makan malam.

Setelah makan malam, anak-anak  yang makan salad pasta itu mengalami muntah dan dibawa ke rumah sakit.

Di antara mereka ada yang bisa ditangani dengan infus, ada yang mengalami gagal hati namun selamat, dan salah satunya meninggal dunia.

Meskipun kasus seperti itu jarang terjadi, namun menurut peneliti ini menunjukkan bahwa infeksi bakteri B. cereus bisa berbahaya, teman-teman.

Beberapa kasus lainnya juga ada yang mengalami keracunan makanan sampai terjadi gagal hati.

Baca Juga: 4 Jenis Makanan dan Minuman yang Sering Jadi Penyebab Keracunan

Yang pertama, seorang siswa yang mengonsumsi pasta yang sudah dimasak lima hari sebelumnya dan ia tidak sengaja meninggalkan pasta itu di dapur beberapa waktu sebelum menghangatkannya dengan saus.

Kemudian ada juga anak yang mengonsumsi mi dan pasta yang juga sudah dimasak beberapa hari sebelumnya, dan mengalami hal yang sama.

Hati-Hati Menyimpan dan Menghangatkan Makanan Kembali, ya!

Melihat kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri B. cereus yang tinggal di makanan karbohidrat, bukan berarti kita tidak boleh sama sekali makan makanan karbohidrat yang dihangatkan, kok, teman-teman.

Kasus-kasus di atas yang parah menunjukkan adanya gagal hati. Sementara, sebagian besar orang yang sakit karena bakteri B. cereus tidak mengalami gagal hati, sehingga kondisi itu dialami oleh orang yang keracunan makanan yang parah.

Nah, yang berbahaya adalah B. cereus ini mengeluarkan racun pada makanan. Racun ini sulit dibasmi hanya dengan panas sedang, seperti suhu panas microwave.

Sebenarnya, kita bisa tetap aman makan makanan yang sudah dimasak beberapa hari lalu, asalkan, kebersihan makanan dan wadah penyimpanan selalu terjaga.

Pastikan juga untuk menyimpan makanan yang akan dimasak kembali ke dalam kulkas sebelum makanan itu rusak, misalnya mengeluarkan aroma tidak sedap.

Baca Juga: Meniup Lilin Ulang Tahun Membuat Bakteri Menempel pada Kue, Benarkah Begitu?

Saat akan dimasak kembali, pastikan juga kita menghangatkan makanan secara merata dengan benar supaya bisa membasmi bakteri dan racun yang tinggal pada makanan.

Kebersihan diri kita sendiri saat makan juga perlu diperhatikan, teman-teman. Misalnya mencuci tangan sebelum makan.

Jika makanan menunjukkan tanda basi seperti mengeluarkan bau, berubah teksturnya, atau berubah rasanya, sebaiknya tidak konsumsi lagi, ya, teman-teman.

Baca Juga: Dimanakah Tempat yang Paling Banyak Ditinggali Bakteri di Rumah Kita?

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!