Meski bertuliskan bahasa Jepang, monumen itu dipahat oleh sanggar seni pahat batu Sanjaya milik Dulkamid Sjayaprana dari Dusun Prumpung, Desa Tamanagung, Muntilan, Jawa Tengah.
Pemasangan monumen itu juga diizinkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertanggung jawab atas situs budaya di Indonesia.
Wah, kisah yang mengharukan, ya, teman-teman.
Nanti, kalau berkunjung ke Candi Mendut, jangan lupa dengan kisah Ibu Shizuko Miyagawa ini, ya!
Baca Juga: Uniknya Budaya India di Kampung Madras, Little India Kota Medan
Yuk, lihat video ini juga!