Hal ini berhubungan dengan organ tubuhnya yang sederhana, termasuk tidak memiliki otak.
Tanpa adanya otak, ubur-ubur tidak bisa memproses masukan visual yang didapatkannya.
Yap, informasi yang didapatkan mata memerlukan proses yang rumit untuk bisa diterjemahkan oleh tubuh.
Tidak adanya otak dalam tubuh ubur-ubur inilah yang kemudian menyebabkan hewan ini tidak memiliki mata.
Baca Juga: Banyak Virus Penyakit Berasal dari Kelelawar, Bagaimana Cara Kelelawar Melawannya?
Ubur-Ubur 'Melihat' Menggunakan Tentakel
Kalau tidak memiliki mata, lalu bagaimana ubur-ubur bisa melihat, berenang ke berbagai tempat, mencari makanan, hingga menyengat manusia atau hewan lainnya, ya?
Rahasianya terletak di tentakel ubur-ubur, nih.
Ubur-ubur memiliki organ sensor sederhana yang ada di tentakelnya. Hal ini membuat tentakel ubur-ubur tidak hanya berfungsi untuk menyengat manusia, tapi juga untuk 'melihat'.
Di ujung tentakel ubur-ubur terdapat organ-organ sensorik yang bisa mendeteksi jejak kimia dan cahaya yang berbeda dalam air, misalnya berbentuk aroma.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membedakan Kucing yang Ingin Bermain dan Bekelahi?
Organ sensorik ini juga membantu ubur-ubur untuk mendeteksi ruangan tempatnya bergerak atau pendeteksi spasial.
Kemampuan ubur-ubur untuk 'melihat' melalui tentakelnya ini didukung oleh jaringan saraf dan protein, yang disebut opsin.
Namun tidak semua jenis ubur-ubur ini punya kemampuan melihat yang sama, lo.
Beberapa jenis ubur-ubur, seperti ubur-ubur kotak berevolusi memiliki enam mata di setiap tentakelnya.
Yuk, tonton video ini juga!