Gejala lainnya adalah anjing mengalami demam, dehidrasi, dan penurunan berat badan.
Selain itu, anjing yang terkena virus juga tubuhnya akan melemah, teman-teman.
Anjing juga menjadi tidak semangat beraktivitas saat tekena penyakit ini.
Sedangkan pada kucing, gejala penyakit panleukopenia ditandai dengan kucing yang menjadi lemas, lesu, tidak selera makan, muntah, maupun demam.
Selain itu, kulit kucing juga menjadi tidak elastis, teman-teman, karena kucing mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Baca Juga: Mitos Gajah Takut pada Tikus, Sebenarnya Gajah Juga Menghindari Lebah, Apa Sebabnya, ya?
Kucing dan Anjing Memiliki Masa Kritis yang Berbeda
Anjing dan kucing yang terserang virus ini akan mengalami masa kritis, teman-teman.
Masa kritis adalah waktu di mana virus menyerang ke seluruh tubuh dan bisa menyebabkan kondisi hewan menjadi terancam.
Pada kucing, masa kritisnya sangat singkat, teman-teman, yaitu hanya 24 jam saja.
Jika dalam waktu 24 jam setelah kucing tertular tidak segera ditangani, maka bisa saja kucing mati karena dehidrasi.
Baca Juga: Burung Hantu Tidak Memutar Kepala Hingga 360 Derajat, Ini Dia Berbagai Kesalahpahaman Tentang Hewan
Sedangkan masa kritis anjing terhadap penyakit ini lebih panjang, yaitu 72 jam atau tiga hari.
Masa kritis ini dihitung 24 jam setelah anjing mengalami muntah maupun diare berdarah pertama.
Dalam 24 jam inilah, virus dalam tubuh anjing akan menyebar dan kadang anjing tidak bisa bertahan.