Tujuan dan Ritual Upacara Adat Larung Sembonyo
Setelah peristiwa gaib tersebut, Tumenggung Yudha Negara dapat membuka lahan baru di wilayah Prigi.
Pantai Prigi akhirnya dapat digunakan untuk masyarakat sebagai tempat tinggal dan tempat mencari nafkah,
Oleh sebab itu, masyarakat merasa bersyukur atas wilayah dan hasil laut yang melimpah dengan melaksanakan upacara adat.
Upacara adat tersebut adalah Upacara Adat Larung Sembonyo yang dilaksanakan setiap Senin Kliwon di Desa Tasik Madu, Prigi.
Sembonyo diambil dari nama mempelai tiru-tiruan yang berbentuk boneka dan dibuat dari tepung beras ketan.
Baca Juga: Upacara Adat Aceh Meugang: Sejarah, Tujuan, dan Tata Cara Pelaksanaan
Adonan tepung dibentuk seperti sepasang mempelai dan diletakkan di atas perahu untuk dilarung.
Perlengkapan yang digunakan dalam Upacara Adat Larung Sembonyo juga dilengkapi dengan sesaji dan seserahan seperti dalam upacara perkawinan adat Jawa.
Upacara Adat Larung Sembonyo juga dikenal dengan nama lain antara lain, Bersih Laut, Sedekah Laut, dan Mbucal Sembonyo.
Jadi, begitulah penjelasan mengenai sejarah, ritual, dan tujuan dilaksanakannya Upacara Adat Larung Sembonyo.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.