Meskipun Rahangnya Kuat, Capung Tidak Bisa Menggigit Manusia, Inilah Fakta Unik Capung

By Grace Eirin, Jumat, 17 Desember 2021 | 16:45 WIB
Capung bisa menggigit manusia, fakta atau mitos? (Sanoj Hettige from Pexels)

Bobo.id - Capung merupakan salah satu jenis serangga yang memiliki bentuk khas dan mudah diingat. 

Ya, tubuh capung memanjang dan sayapnya hanya berada di bagian punggung.

Tidak seperti kupu-kupu yang sayapnya dapat menutupi seluruh tubuhnya, atau kumbang yang sayapnya bisa mekar dan kuncup. 

Capung sering ditakuti anak-anak kecil, karena banyak mitos yang berkembang bahwa capung dapat menggigit manusia. 

Benarkah begitu faktanya? Yuk, cari tahu bersama!

Baca Juga: Mengulik Fakta Unik 3 Kucing Terbesar di Alam Liar, Ada Singa, Harimau, dan Jaguar

Predator yang Cermat

Meskipun ukurannya terbilang tidak terlalu besar, kekuatan rahang ternyata termasuk tidak bisa diremehkan. 

Rahang capung bisa memangsa dan mencabik serangga kecil lain dalam waktu singkat. 

Namun, capung tidak bisa menggigit manusia, karena rahangnya tak cukup kuat untuk melukai kulit kita.

Hanya ada beberapa jenis yang bisa menggigit kita, tapi capung hanya melakukannya sebagai strategi pertahanan diri.

Selain itu, ia bisa memangsa serangga kecil dalam keadaan terbang, lo, teman-teman. 

Ini karena kemampuan terbangnya yang andal. Capung dapat terbang ke segala arah, termasuk menyamping dan mundur. 

Bahkan terbang diam di satu titik selama lebih dari beberapa menit.

Capung tidak pernah memburu mangsanya, jika ia mengincar serangga kecil, ia akan mencegat atau menyergap serangga tersebut di udara. 

Inilah mengapa capung dianggap sebagai predator yang cermat. Sebab, capung bisa memperhitungkan kecepatan terbang dengan kecepatan hewan lain.

Spesies capung Pantala flavescens, bisa terbang melintasi lautan selama migrasi dan menempuh jarak hingga 11.000 mil. 

Capung ini memecahkan rekor sebagai migrasi serangga terjauh di dunia.

Baca Juga: Sudah Ada Sejak 210 Juta Tahun Lalu, Ini 5 Fakta Menarik tentang Nyamuk

Mata Besar Capung

Jangan dikira mata besar yang dimiliki capung tidak dapat melakukan banyak hal. 

Capung memiliki mata majemuk yang berisi 30.000 segi, masing-masing memberikan informasi tentang lingkungan di sekeliling capung.

Dengan mata majemuk sebanyak itu, capung bisa melihat dengan sudut pandang nyaris mencapai 360 derajat. 

Sehingga memungkinkan mereka untuk melihat serangga kecil dan menyergapnya sekaligus menghindari tabrakan dengan serangga lain.

Jika kita melihat warna kombinasi merah biru dan hijau berkat adanya tiga jenis protein sensitif cahaya berbeda pada mata kita yang disebut opsin.

Capung, memiliki tidak kurang dari 11 opsin berbeda, dan beberapa spesies memiliki 30 opsin.

Bayangkan, kemampuan spektakuler apa yang bisa ditunjukkan dari matanya yang besar dan ajaib tersebut. 

Baca Juga: Mengulik Fakta Menarik Samudra Arktik, Samudra Terkecil di Dunia

Dapat Bertelur hingga 100.000 Butir

Sebagai hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, capung memiliki tiga fase dalam daur hidupnya. 

Tahapan metamorfosis capung adalah telur, nimfa, dan capung dewasa. 

Tahapan ini dimulai dari telur yang memiliki cangkang licin dan berlendir, berbeda dengan telur hewan lain yang keras. 

Capung betina dapat menghasilkan 100.000 butir telur dalam satu kali tahap bertelur.  

Setelah melewati 2 hingga 5 minggu, telur akan menetas menjadi larva. Larva ini terus bertumbuh dan berkembang hingga menjadi nimfa. 

Nimfa memiliki ciri fisik yang hampir sama dengan capung dewasa, namun ukurannya lebih kecil.

Uniknya, nimfa ternyata bisa hidup di dalam air dan bernapas menggunakan insang. 

Setelah itu, nimfa akan bertumbuh menjadi capung dewasa yang dapat terbang kian kemari. 

Nah, itulah fakta unik capung, teman-teman. 

Tonton video ini juga, yuk!

 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.