Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu ada beragam hal menarik dari Samudra Pasifik yang perlu kamu tahu.
Samudra Pasifik yang dikenal sebagai samudra terbesar dan terdalam di Bumi, juga dikenal dengan badai topannya, lo.
Luas Samudra Pasifik membentang 60 juta mil persegi atau 155 juta kilometer persegi dari California ke Tiongkok.
Bahkan, jika seluruh luas wilayah daratan di Bumi digabungkan, masih tidak lebih besar dari samudra Pasifik.
Nama Pasifik diberikan oleh seorang penjelajah bernama Ferdinand Magellan pada tahun 1520.
Pasifik atau pacify berarti damai, karena kala berlayar Ferdinand Magellan merasakan ketenangan lautan Pasifik.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai fakta-fakta di balik Samudra Pasifik yang besar ini.
Lautan yang Terkenal Badainya
Meskipun pada masa penjelajahan samudra, Ferdinand Magellan beranggapan lautan Samudra Pasifik merupakan perairan tenang, beberapa badai besar juga terjadi di sana.
Samudra ini bahkan dijuluki samudra yang dapat melahirkan badai terkuat yang pernah ada.
Pada tahun 2018, di lautan Samudra Pasifik terjadi badai terkuat yang dinamakan Topan Super Mangkhut.
Badai topan ini sempat menghantam wilayah Filiphina pada akhir September.
Badai topan Mangkhut ini menyebabkan berbagai kerusakan seperti pohon tumbang, rumah hancur, hingga longsor.
Mengapa Cuaca di Pasifik Lebih Ekstrem?
Dilansir dari National Geographic, cuaca di perairan Pasifik menjadi semakin ekstrem karena adanya El Nino.
Fenomena alam ini terjadi setiap lima hingga tujuh tahun sekali.
Ketika fenomena El Nino terjadi, maka wilayah Amerika Serikat akan lebih sering hujan deras, wilayah Asia dan Australia kekeringan, dan meredam musim badai di Atlantik.
Pada saat fenomena ini juga, musim badai di lautan Pasifik semakin aktif dari biasanya.
Baca Juga: 3 Fakta Unik Samudra Pasifik, Salah Satunya Pernah Terjadi Badai Terkuat yang Pernah Ada
Apa Bahaya dari Badai?
Badai menjadi salah satu kondisi alam yang membahayakan untuk manusia dan kehidupan laut.
Pasalnya, gelombang badai terbentuk saat gelombang air laut berada di depan angin topan.
Kerry Emanuel, seorang ilmuwan atmosfer di MIT berkata bahwa badai sama bahayanya dengan tsunami.
Perbedaan kedua bencana ini terdapat pada penyebabnya. Tsunami diakibatkan oleh gempa bumi, badai diakibatkan oleh angin topan.
Diketahui sudah banyak contoh badai yang terjadi dengan dahsyat dan memakan ribuan korban jiwa.
Perubahan iklim dikatakan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi meningkatnya badai topan.
Badai yang kuat berpotensi menghasilkan bencana lainnya, seperti banjir, gelombang badai, hingga hujan yang banyak.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.