Lempeng tektonik planet bumi terus bergerak, membentuk kembali permukaannya saat mereka berpisah dan bertabrakan.
Tabrakan ini disebut tabrakan tektonik, yang juga berpotensi terjadi gempa bumi.
Namun, 50 juta tahun lalu, ketika lempeng Benua India menabrak Benua Austria, tumpukan tektoniknya menghasilkan Himalaya.
Pergerakan Lempeng
Hingga saat ini, India terus bergerak ke utara dengan kecepatan 2 inci setiap tahunnya.
Tapi daratan tersebut tidak meluncur mulus di bawah Eurasia. Dan saat India menekan, lempeng Eurasia menggembung dan membengkak.
Hal inilah yang memicu terjadinya pernapasan pada pegunungan Himalaya.
Baca Juga: Berkat Jasa-jasanya pada Negara, 4 Wajah Presiden Amerika Serikat Ini Diukir di Gunung Rushmore
Pegunungan Himalaya bisa bertambah sedikit lebih tinggi ke langit dalam waktu yang lama.
Ini terjadi karena pergerakan lempeng Indo-Australia yang bergerak sekitar 2 centimeter setiap tahunnya.
Akhirnya, tekanan mencapai titik puncaknya, dan daratan bergeser menjadi gempa yang mengguncang tanah
Tahun 2015, siklus ini menyebabkan gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menyebabkan petak pegunungan Himalaya tenggelam hampir dua kaki.