Kasus Demam Berdarah Dengue Naik Akibat Perubahan Iklim, Bagaimana Bisa?

By Niken Bestari, Jumat, 29 April 2022 | 17:00 WIB
Awas kasus deman berdarah dengue melonjak. (Getty Images/iStockphoto/kiankhoon)

Bobo.id - Teman-teman harus selalu menjaga kesehatan, sebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) semakin meningkat seiring waktu.

Perlu diketahui, DBD adalah penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypti.

Dilansir Kompas (29/04/2022), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan meningkatnya kasus DBD pada di 477 kabupaten/kota di Indonesia.

Disebutkan bahwa penyakit DBD semakin meningkat seiring dengan perubahan iklim. Bagaimana bisa?

Ternyata memang benar, perubahan iklim juga berdampak buruk pada naiknya kasus DBD di seluruh dunia, teman-teman.

Ada empat alasan kenapa kasus DBD bisa meningkat sebagai dampak perubahan iklim, yakni:

1. Curah hujan tinggi

Perubahan iklim bisa menyebabkan curah hujan tinggi dan musim hujan berkepanjangan.

Nah, Kondisi ini sangat ideal untuk nyamuk penyebab DBD berkembang biak karena semakin banyak kubangan, rawa menjadi lebih payau, kolam, pot, atau wadah bekas di luar rumah digenangi air hujan.

Baca Juga: Sudah Harus Dibawa ke Rumah Sakit, Ini 7 Gejala Demam Berdarah pada Anak yang Sudah Parah

Maka, semakin banyak pilihan tempat bagi nyamuk DBD berkembang biak dan meningkatkan populasi nyamuk tersebut.

2. Suhu udara meningkat