Baca Juga: Dongeng Anak: Pogi yang Malang #MendongenguntukCerdas
“Oh, tuan kecil yang baik... Tuan kecil yang baik, biarkan aku pergi, biarkan aku pergi! Aku akan memberitahumu di mana kakakmu berada.”
"Tidak! Kau harus mengatakannya sekarang. Kalau tidak, aku akan semakin mengencangkan ikatanku!” ancam Bernard.
Nenek itu kesakitan ketika kulitnya terkena tali kulit kayu. Maka akhirnya ia melangkah dalam keadaan terikat. Bernard mengikutinya.
Nenek itu melangkah masuk ke sebuah gua di gunung itu. Di dalam gua itu, ternyata ada mata air yang jernih.
“Ini mata air ajaib... Bisa mengembalikan semua yang telah kujadikan batu.” kata nenek itu.
Nenek itu lalu menunjuk ke batu yang adalah pangeran Alfred dan Broni. Bernard segera membopong patung kakaknya serta anjing kesayangannya itu.
Ia memasukkannya ke dalam mata air. Sungguh ajaib. Seketika Alfred menjadi manusia lagi dan tersadar.
''Oh, adikku sayang, terima kasih sudah menolongku. Ooo, kau sudah menolong Broni yang setia juga!”
Mereka lalu berpelukan.
Baca Juga: Ditawan di Sebuah Menara, Ini Wujud Menara Rapunzel di Dunia Nyata #MendongenguntukCerdas
Bernard teringat pesan kedua kakek tadi. Ia melihat sekeliling dan ternyata ada banyak patung batu di tempat itu. Alfred ikut membantu Bernard membopong patung-patung itu satu persatu dan memasukkannya ke dalam mata air ajaib.