Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Dr Alexander Ginting menyatakan bahwa kenaikan kasus bisa terjadi akibat pelonggaran prokes masyarakat, mobilitas meningkat baik domestik dan luar negeri.
Ditambah lagi, capaian booster vaksin tidak secepat vaksinasi 1 dan 2, muncul variant atau sub variant baru, dan menurunnya wasdal PPKM dan posko PPKM skala mikro di desa dan kelurahan.
Beliau juga menambahkan, peningkatan yang saat ini tercatat justru terjadi ketika jumlah tes yang dilakukan menurun.
Dr Alexander menyampaikan, jumlah test untuk pelacakan turun, karena ada pelonggaran persyaratan perjalanan dan aktivitas masyarakat.
Oleh karena hal inilah, Dr Alex berpendapat meskipun pelonggaran telah dilakukan, jumlah tes Covid-19 harus dipertahankan.
Selain itu, masyarakat tetap harus taat melakukan protokol kesehatan dan semangat untuk mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster juga harus ditingkatkan.
Adapun prokes kegiatan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjauhi keramaian untuk mencegah penularan harus maksimal.
Baca Juga: Orang Dewasa Tak Lagi Wajib Pakai Masker, Bagaimana dengan Anak-Anak yang Belum Vaksin?
Vaksinasi guna meningkatkan imunitas juga tidak boleh surut.
Dr Alexander menambahkan, bagi pemerintah, 3T berupa Testing, Tracing, dan Treatment harus terus dioptimalkan.
Testing berkaitan dengan tindakan melakukan tes, Tracing berkaitan dengan penelusuran kontak erat, dan Treatment merupakan tindak lanjut berupa perawatan bagi pasien COVID-19.
Menurut Dr Alexander, kesiapan karantina, isolasi, dan rumah sakit harus terus-menerus (dilaksanakan) sebagai operasi intelijen medik.