Bagaimana Pembagian Kerja antara Laki-Laki dan Perempuan pada Masa Bercocok Tanam?

By Fransiska Viola Gina, Senin, 19 September 2022 | 07:30 WIB
Pembagian kerja laki-laki dan wanita pada masa bercocok tanam. (PIXABAY/PublicDomainPictures)

Nah, tokoh yang dipilih sebagai ketua suku akan bertugas sebagai komando dari semua kegiatan yang dilakukan di masyarakat. 

Peristiwa inilah yang dianggap menjadi cikal bakal munculnya strata sosial dalam sebuah komunitas masyarakat kecil.

Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam?

Sistem kepercayaan adalah sistem yang membuat seseorang meyakini sesuatu hingga memengaruhi pola pikir dan tingkah lakunya. 

Masyarakat pada masa bercocok tanam mengenal kepercayaan akan hal gaib dan orang yang meninggal akan memasuki alam lain. 

Oleh karena itu, orang yang meninggal akan dibekali oleh benda-benda keperluan sehari-hari. 

Berkaitan dengan kepercayaan, maka muncul tradisi pendirian bangunan besar yang disebut dengan tradisi megalitik. 

Beberapa contoh bangunan megalitik adalah dolmen, menhir, waruga, sarkofagus, dan punden berundak.

Secara umum, sistem kepercayaan pada masa bercocok tanam dapat dibagi menjadi tiga aliran, antara lain:

1. Animisme

Animisme adalah kepercayaan bahwa semua yang bergerak dianggap hidup serta memiliki roh yang berwatak baik maupun buruk. 

Baca Juga: Pembabakan Zaman Praaksara Berdasarkan Geologi: Arkeozoikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum