Perbedaan QR Code dengan Barcode
Dirangkum dari Kompas.com, konsep barcode dikembangkan pada 1952 oleh Norman Joseph Woodland, dan didasarkan pada teknologi kode morse.
Seperti namanya, barcode atau kode batang berupa bentuk berupa garis panjang dengan jarak dan ketebalan berbeda.
Garis pada barcode ini menyimpan informasi berupa teks dan angka dari sebuah data.
Dalam penerapannya, barcode mudah kita temukan pada kemasan produk ritel, yaitu produk kemasan industri.
Selain itu, barcode ada pula pada produk non-ritel, seperti kartu identitas atau tanda pengenal lainnya.
Berbeda dengan barcode yang hanya menyimpan teks dan angka, QR Code dapat menyimpan lebih banyak informasi dari suatu data dalam berbagai format atau multimedia.
Beberapa format informasi yang bisa disimpan QR Code antara lain identitas yang lebih lengkap, alamat email, nama, detil data, situs website, foto, video, dan masih banyak yang lainnya.
Selain itu, QR Code juga memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dan dapat meminimalisir tingkat kesalahan data.
Penerapan QR Code dalam aktivitas sehari-hari umumnya bisa digunakan dalam transaksi digital seperti pembayaran digital, aktivitas di media sosial atau pemasaran, kepentingan pendidikan dan perkantoran, serta untuk kepentingan umum yang dapat membantu masyarakat.
Manfaat lain dari QR code adalah mampu menyimpan lebih banyak data dibanding barcode, yang membuatnya lebih praktis.
Baca Juga: Scan QR Code Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Utama Masuk 5 Tempat Umum Ini, Salah Satunya Mall