Seni yang tergolong dalam seni rupa modern salah satunya adalah seni murni dengan mengutamakan sifat estetikanya.
Contoh seni rupa murni ini terdiri atas seni lukis, seni grafis, dan seni patung.
3. Seni Rupa Kontemporer
Klasifikasi ketiga seni rupa adalah seni rupa kontemporer adalah karya seni yang muncul karena adanya tren seni yang sifatnya baru atau kekinian.
Dalam seni rupa kontemporer ini, lebih mengutamakan ekspresi seni yang bersifat kontekstual.
Seni rupa kontemporer juga memiliki semangat eklektisme, pluralisme, dan konstitualisme dalam pembuatan karyanya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eklektisisme adalah sikap berfilsafat dengan mengambil teori yang sudah ada dan memilah mana yang disetujui dan mana yang tidak sehingga dapat selaras dengan semua teori itu.
Pluralisme, terdiri dari dua kata plural dan isme yang berarti paham atas keberagaman atau masyarakat majemuk.
Sedangkan konstitusionalisme adalah suatu konsep atau gagasan yang berpendapat bahwa kekuasaan pemerintah perlu dibatasi, agar penyelenggaraan negara tidak sewenang-wenang atau otoriter.
Jadi, seni rupa kontemporer berkembang karena adanya repons terhadap situasi sosial budaya masa kini.
Seni rupa kontemporer ini menggabungkan nilai-nilai tradisional dan modernitas yang berkaitan dengan perkembangan teknologi masa kini.
(Penulis: Nabil Adlani/ Niken Bestari)