Pembagian itu membuat kekaisaran lebih mudah diatur dalam jangka pendek, tetapi seiring waktu kedua bagian itu terpecah. Romawi Timur dan Barat gagal bekerja sama.
Akibatnya, banyak terjadi perang saudara antara Romawi Timur dan Barat.
4. Perluasan Kekaisaran yang Berlebihan
Kekaisaran Romawi membentang dari Samudra Atlantik sampai ke Sungai Efrat di Timur Tengah.
Namun, kaisar Romawi tampaknya belum puas dengan kekuasaan itu.
Maka, dilakukan perluasan kekaisaran ke wilayah baru yang membutuhkan banyak dana.
Tentu saja, dengan krisis keuangan Romawi, perluasan kekaisaran ini mengakibatkan runtuhnya Romawi karena banyak pengeluaran yang dilakukan.
5. Korupsi dan Ketidakstabilan Politik
Sistem pemerintahan Romawi Kuno gagal untuk beradaptasi dengan sistem kekaisaran.
Pada tahun 250 hingga 300, banyak terjadi praktik korupsi dan ketidakstabilan politik para petinggi Romawi Kuno.
Apalagi ditambah masalah peperangan dan krisis ekonomi, ketidakstabilan politik ini semakin buruk ketika terjadi perang saudara antara Timur dan Barat.
6. Kedatangan Bangsa Hun
Serangan kaum Barbar di Roma diakibatkan oleh kedatangan bangsa Hun ke Eropa pada akhir abad keempat.
Bangsa Hun adalah pejuang dari Eurasia yang menyerang Eropa Utara.
Baca Juga: Baju Romawi Kuno: Nama, Jenis, dan Fungsinya di dalam Masyarakat