Contohnya, seperti tawuran suporter bola yang tidak jarang bisa berakibat pada kerusakan dan korban jiwa.
Untuk mengatasinya, sebagai warga negara, sebaiknya tidak memakan secara mentah-mentah apa yang dikatakan orang lain.
Selain itu, kita juga tidak boleh mudah tersulut emosi agar tidak terjadi konflik sosial yang menyebabkan kerusakan.
2. Rusaknya Hubungan Pihak yang Terlibat
Tahukah teman-teman? Di beberapa kasus, konflik sosial memang bisa membuat solidaritas semakin kuat.
Meski begitu, di beberapa kasus lainnya, konflik sosial ini juga bisa membuat hubungan rusak di antara pihak yang berkonflik, lo.
Rusaknya hubungan antara pihak yang terlibat ini bisa terjadi dalam skala yang besar hingga skala yang kecil.
Bahkan, hubungan yang rusak ini bisa menurun pada generasi berikutnya. Misalnya sekolah A jadi terus bersitegang dengan sekolah B.
Hal ini juga membuat munculnya aksi balas dendam dan perpecahan. Baik dari orang itu sendiri atau orang lain.
Untuk mengatasinya, setelah ada konflik sosial, kita harus saling memaafkan satu sama lain sehingga hubungan tetap rukun.
3. Mengubah Kepribadian Seseorang
Dampak negatif selanjutnya dari konflik sosial di tengah masyarakat adalah bisa mengubah kepribadian seseorang.
Kalau diperhatikan, pada setiap individu yang berkonflik, tidak sedikit dari mereka yang mengalami trauma.
Baca Juga: Mengenal Konflik Sosial, Mulai dari Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya