Lalu, Apa Dampak Fenomena Aphelion?
Saat terjadi aphelion, posisi Matahari berada tepat di atas belahan Bumi utara. Hal ini dipengaruhi kemiringan sumbu Bumi.
Akibatnya, selama aphelion, tekanan udara di Bumi belahan utara jadi lebih rendah dibandingkan bumi selatan.
Hal ini menimbulkan puncak musim panas di Bumi belahan utara dan puncak musim dingin pada Bumi belahan selatan.
Itu sebabnya, sekarang sedang berlangsung musim panas di benua Eropa dan Amerika. Sementara di Australia terjadi musim dingin.
Begitu pun saat terjadi perihelion, maka belahan Bumi utara mengalami musim dingin. Belahan Bumi selatan musim panas.
Jadi dampak aphelion dan perihelion ini adalah terciptanya musim-musim tahunan di Bumi belahan utara dan selatan.
Hmm, lalu apa dampaknya pada negara di kawasan garis khatulustiwa, seperti yang kita tinggali sekarang, Indonesia?
Karena kita selalu disinari Matahari, maka dampak aphelion dan perihelion tidak terlalu terasa, teman-teman.
Aphelion memang bisa menyebabkan perbedaan suhu dan kelembapan udara, tapi tidak sampai memengaruhi musim di Indonesia.
Nah, itulah penjelasan tentang fenomena aphelion yang baru saja terjadi. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini 5 Fenomena Langit yang Terjadi di Bulan Juli