Alam Semesta Diperkirakan Terus Mengembang dengan Cepat, Apa Penyebabnya?

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 9 Februari 2024 | 17:00 WIB
Alam semesta yang makin mengembang. (freepik/rawpixel-com)

Penemuan ini mendukung teori bahwa energi gelap sebagai gaya konstan membuat alam semesta mengembang.

Hasil ini sekaligus membantah teori gravitasi di galaksi yang menyebabkan alam semesta kita mengembang.

Awal Kelahiran Alam Semesta

Dahulu, asal-usul alam semesta menjadi pertanyaan besar bagi para ilmuwan. Banyak dilakukan penelitian.

Akhirnya pada 1931, komsolog Georges Lemaitre mencetuskan teori bahwa dulu alam semesta berasal dari titik tunggal.

Titik itu sangat padat yang kemudian meledak hebat dan melahirkan alam semesta seperti sekarang.

Teori itu kemudian dikenal sebagai teori big bang. Diperkirakan, big bang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun lalu.

Dalam sepersetriliun detik, titik tunggal itu meledak dan mengembang lebih cepat dari kecepatan cahaya!

Di periode awal, alam semesta mengembang 90 kali lebih besar, berubah dari ukuran subatom ke ukuran bola golf.

Setelah big bang terjadi, suhu alam semesta menurun drastis, dari 100 miliar sekstiliun kelvin jadi 1 miliar kelvin.

Kala itu, kondisi alam semesta terlalu panas sehingga cahaya dan atom pun tidak bisa terbentuk di sana.

Baca Juga: Apakah Lubang Hitam di Alam Semesta Bisa Bertambah Besar? Ini Faktanya