Mereka berjalan melewati lorong kaca tersebut. Mereka terus berjalan hingga menemui asap-asap yang membuat mereka kedinginan.
“Mengapa di sini menjadi dingin sekali?” tanya Hani sambil kedinginan.
“Iya juga!" sahut Klara.
"Mengapa ada asap-asap?" tanya Klara.
Mereka melihat sebuah pintu di ujung lorong yang bercahaya. Mereka bergegas berlari menuju pintu itu dan membukanya. Lalu, mereka masuk. Ketika pintu dibuka, ada cahaya putih yang menyilaukan. Mereka pun menutup mata.
Klara dan Hani membuka mata perlahan. Tiba-tiba mereka melihat robot-robot berjalan bersama hewan-hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Klara dan Hani juga melihat mobil tanpa pengemudi. Mobil berjalan di udara. Mereka juga melihat bangunan-bangunan yang modern.
"Hani, sepertinya kita ada di masa depan,” kata klara.
"I …. iya sepertinya kita t … tersesat,” jawab Hani panik.
Mereka berjalan melintasi kota asing tersebut dan mencari Festival Kota yang mereka datangi. Namun, mereka tidak berhasil menemukannya.
Mereka terus berjalan dan mencari, sampai akhirnya mereka menemukan bangunan yang bertuliskan "Perpustakaan Waktu". Mereka masuk ke dalamnya.
Baca Juga: Cerpen Anak: Kamar Nomor 18 #MendongenguntukCerdas