Maleo, si Burung Mirip Ayam

By Marisa Febrilian, Selasa, 14 Februari 2017 | 10:59 WIB
Burung Maleo (Marisa Febrilian)

Hewan ini sejenis burung, tetapi tidak suka terbang. Ia malah lebih senang berjalan. Yuk, kenalan dengan burung asli Sulawesi ini.

Burung Maleo

Namanya Maleo Senkawor, atau Maleo. Dalam bahasa ilmiah, burung maleo disebut juga Macrocephalon maleo. Burung maleo termasuk satwa endemik Sulawesi. Endemik, maksudnya burung ini hanya bisa ditemukan di daerah Sulawesi.

Ciri Khas Maleo

O ya, burung maleo ini mempunyai bulu berwarna hitam di sekujur tubuhnya, tetapi bulu di bagian dada burung maleo berwarna putih. Sedangkan paruh burung ini berwarna merah jambu dan kulit di sekitar matanya berwarna kuning. Panjang burung maleo ini mencapai 55 cm. Mahkota jambul di kepalanya menjadi ciri utama burung ini, karena jambul  itulah burung maleo dibilang mirip ayam. Ihh..lucu kan?

Tempat Tinggal

Burung Maleo biasanya tinggal di daerah yang mempunyai iklim hangat. Oleh krena itu hewan ini kebanyakan tinggal di dataran rendah yang mempunyai hutan tropis. Itu sebabnya, burung maleo paling banyak ditemukan di Kabupaten Donggala dan Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah. Kalau sedang bertelur, burung Maleo suka mengubur telurnya ke dalam pasir supaya tidak dimakan pemangsa.

Hewan Hampir Punah

Sayangnya, burung Maleo ini termasuk hewan langka dan hampir punah. Bahkan nama burung Maleo terdaftar dalam CITES (Convention International Trade Endangered Spesies) Appendix I sebagai kategori terancam punah, dan yang lebih mengejutkan lagi, hewan ini juga terdaftar dalam IUCN Red Line.

Kotak Fakta

- Burung maleo termasuk monogami spesies. Maksudnya, burung ini hanya memiliki satu pasangan saja.

- Setelah bertelur, burung maleo biasanya langsung pingsan. Lalu telurnya dikubur di dalam pasir

- Ukuran telur burung maleo 5-8kali ukuran telur ayam kampung.

- Setelah menetas, anak burung maleo bisa terbang dan bulu sayap anak burungmMaleo sudah seperti burung maleo dewasa.

- Burung maleo dijadikan maskot Provinsi Sulawesi Tengah.