Keluwak, Bumbu Hitam

By Sylvana Toemon, Selasa, 7 Maret 2017 | 09:24 WIB
Buah keluwak (Sylvana Toemon)

Keluwak atau kepayang sering digunakan sebagai bumbu masakan. Tahukah kamu kalau yang digunakan untuk memasak itu adalah bagian dalam bijinya?

Buah Sebesar Bola

Tumbuhan bernama latin Pangium edule ini dikenal hampir di seluruh Indonesia dengan nama keluwak, kluwek, kepayang, kapiyang, pucung, picung, pangi, dan pamarasan.

Buahnya berbentuk bulat lonjong. Orang Eropa yang dahulu pernah datang ke Indonesia menyebutnya football fruit karena bentuknya seperti bola rugby. Ada juga yang mengira buah itu durian yang tidak berduri karena baunya yang menyengat.

Tidak banyak yang memakan daging buah keluwak karena rasanya yang sepat. Hanya ada beberapa tempat di Indonesia yang mengolah daging buah keluwak menjadi makanan, antara lain di Toraja.

Mabuk Kepayang

Bagian yang paling sering digunakan sebagai makanan adalah bijinya. Biji keluwak harus diolah dulu sebelum dapat digunakan sebagai makanan.  Caranya dengan merendamnya dalam air kemudian menjemurnya sampai kering dan berwarna cokelat kehitaman.

Bagian luar biji ini sekeras batok kelapa dan harus dipecahkan dulu jika ingin mengambil intinya.  Apabila belum diolah, buah ini sangat beracun karena mengandung sianida. Orang yang menelannya akan keracunan. Kepala terasa berat seperti sedang mabuk. Karena itu ada istilah mabuk kepayang, artinya orang yang tidak bisa berpikir dengan jernih.

Bumbu keluwak yang memberi warna hitam pada makanan itu menambah sedapnya rawon, brongkos, gabus pucung, dan sup konro. Apakah kamu pernah mencicipinya?

Nama ilmiah: Pangium edule

Nama lain: keluwak, kluwek, kepayang, kapiyang, pucung, picung, pangi, pamarasan.

Tempat hidup : daerah tropis

Bentuk buah: bulat sebesar bola sepak