Dahulu kala, ada seekor serigala yang sangat licik. Suatu hari, dia sangat kelaparan. Sudah beberapa hari dia tidak berhasil mendapatkan seekor domba pun untuk dimakan. Anjing-anjing penggembala domba sangat ketat menjaga domba-domba di padang rumput. Serigala ini tidak berhasil mencuri seekor domba pun.
Saat sedang berjalan lemas di tepi sungai kecil, tiba-tiba Serigala melihat seekor domba kecil. Domba itu baru selesai minum. Ia sedang duduk santai di rumput seberang sungai, di antara bunga-bunga warna-warni.
“Akhirnya aku punya makanan!” gumam Serigala girang. Serigala licik ini melihat sebuah lubang di dekat pohon. Ia buru-buru memasukkan kakinya di lubang, dan pura-pura sedang terluka. Dia lalu berseru pada Domba Kecil di seberang sungai kecil.
“Domba Kecil,” katanya dengan suara lemah, “Tolong berikan aku setetes air dari sungai. Lihatlah, kakiku terperosok dan aku sangat haus…”
Domba Kecil melihat si Serigala dengan iba. Namun ia teringat nasihat ibunya tentang serigala yang licik. Domba Kecil ragu untuk menolong Serigala itu. “Ambillah sendiri. Kamu pasti bisa mengambil air sendiri,” kata Domba Kecil.
“Aku terlalu lemah untuk berjalan. Kalau kamu bisa bawakan aku air, aku akan segar kembali. Dan bisa mencari makan sendiri,” bujuk Serigala lagi.
Domba Kecil langsung waspada mendengar ucapan Serigala.
“Kalau aku memberikanmu air, kamu pasti akan segar kembali dan bisa memakanku! Kamu tidak bisa menipuku, Serigala licik!” seru Domba Kecil. Ia segera lari menjauh, dan kembali ke rumahnya dengan selamat.
Cerita: Arsip Majalah Bobo