Mengapa Hewan Memakan Plastik?

By willa widiana, Senin, 13 Maret 2017 | 07:15 WIB
Burung Albatros, salah satu hewan yang suka memakan plastik di laut. (willa widiana)

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak hewan laut mati karena memakan plastik. Penyu, ikan, hingga burung merupakan beberapa hewan yang menjadi korban. Tahukah kamu, mengapa hewan-hewan itu memakan plastik?

Beraroma Makanan

Ganggang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan laut, salah satunya adalah krill. Tumbuhan ini bisa rusak secara alami di laut. Saat rusak, ganggang akan mengeluarkan bau belerang yang disebut dengan dimethyl sulfide (DMS). Bau belerang itu akan menempel pada krill. Jadi, saat mencari krill, burung laut akan mengandalkan bau belerang ini.

Tapi sayang, laut sudah dipenuhi oleh plastik. Plastik-plastik yang mengambang di laut pun bisa ditumbuhi ganggang laut. Saat mati, aroma belerang yang dikeluarkan oleh ganggang akan menempel pada plastik yang ditumbuhinya juga.

Jika burung laut sudah mencium aroma belerang yang menempel pada plastik, burung laut akan langsung menghampiri tempat itu dan memakan plastik tersebut. Karena memiliki bau yang sama dengan krill, maka burung laut pun menganggap serpihan plastik itu sebagai krill.

Bagaimana dengan hewan lain?

Hewan laut yang mengonsumsi plastik bukan hanya burung. Ikan dan penyu juga banyak yang memakan plastik.  Kantong plastik yang mengambang di laut akan terlihat seperti ubur-ubur dan akhirnya dimakan oleh penyu. Lalu, plastik berukuran kecil yang terpecah oleh sinar matahari akan terlihat seperti plankton dan akhirnya dimakan oleh ikan.

Berapa banyak plastik yang ada di laut?

Menurut analisis global pada tahun 2014, plastik yang ada di laut diperkirakan mencapai 250 juta metrik ton. Satu metrik ton sama dengan 1.000 kilogram. Jadi, bisa kamu bayangkan, berapa banyak plastik yang ada di laut? O ya, plastik sebanyak itu biasanya berukuran sebesar pastikel beras.

Nah, Teman-teman, ayo kita jaga laut kita dari plastik.  Jadi, hewan-hewan yang hidup di sekitar laut tidak mati, karena memakan plastik.

Sumber: nationalgeographic.co.id, Foto: Creative Commons