Serigala dan Manusia

By Vanda Parengkuan, Kamis, 3 Mei 2018 | 12:00 WIB
Manusia dan Serigala (Vanda Parengkuan)

Dahulu kala, hiduplah seekor serigala yang sangat sombong. Ia sering berkata pada hewan lain bahwa dialah makhluk yang paling kuat. Semua hewan biasanya tidak akan membantah. Mereka tak ingin berkelahi dengan Serigala yang memang bertubuh kuat.

Suatu hari, seperti biasa, Serigala menyombong di depan hewan-hewan lain di hutan. Ia mengangkat segelondong batang pohon besar sambil berkata,

“Lihatlah! Apakah ada hewan lain di hutan ini yang sekuat aku? Apakah ada yang bisa mengangkat gelondong batang pohon sebesar ini?”

Hewan-hewan lain hanya lewat dan berkata, “Ya, kau memang paling kuat!”

Akan tetapi, Rubah yang kebetulan ada juga di sana, sudah tidak tahan lagi. Ia berseru, “Kamu memang kuat, Serigala, tapi manusia lebih kuat!”

Serigala sangat terkejut dan kesal. Ia belum pernah melihat manusia. Serigala lalu menantang, “Coba kenalkan aku pada manusia. Kita lihat nanti, siapa yang lebih kuat!” kata Serigala sombong.

Rubah lalu mengajak Serigala berjalan ke tepi hutan. Di sana, tampak seorang pria tua lewat. “Itukah manusia?” tanya Serigala.

“Ya! Tapi dia bukan yang terhebat. Dia terlalu matang,” jawab Rubah.

Tak lama kemudian, lewatlah seorang anak kecil. “Itukah manusia?” tanya Serigala lagi.

“Ya! Tapi dia bukan yang terhebat. Dia terlalu muda,” jawab Rubah.

Lalu lewatlah seorang pemburu di atas kudanya. “Itulah manusia! Itulah manusia yang terhebat!” seru Rubah penuh semangat.

Serigala langsung melompat keluar dari semak-semak hendak menerkam pemburu. Seketika, pemburu memecut pecutnya ke udara. CTARRR! 

Bunyi pecut menggelegar di udara.  Serigala sangat terkejut dan ketakutan. Ia langsung lari tunggang langgang. 

“Kamu lihat?” teriak Rubah sambil ikut berlari di belakangnya. “Manusia punya kekuatan yang tidak kamu miliki!”